Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keributan yang melibatkan sopir bajaj dan juru parkir (jukir) di Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat dilatarbelakangi dendam jukir lantaran istrinya diejek oleh sopir bajaj.
Jukir yang juga korban dalam insiden itu diketahui berinisial TA (29) kesal lantaran sopir bajaj inisial AT (43) mengejek istrinya.
Baca juga: Juru Parkir Bersajam Tewas Terlindas Truk di Bontang, Polisi Butuh Waktu Mengetahui Motifnya
"Jadi cekcok mulut, si tukang bajaj ini dibilang sama jukirnya bahwa dia menjelek-jelekan istrinya," kata Kasi Humas Polsek Kemayoran, Bripka Ricky Sihite saat dihubungi, Minggu (18/2/2024).
Adapun kata Ricky cekcok itu bermula saat korban TA bersama suadara iparnya yakni AS berniat menemui pelaku A karena dendam istrinya diejek.
Saat bertemu pelaku di lokasi kemudian terjadilah cekcok hingga baku pukul antara TA dan A di lokasi tersebut.
Baca juga: Perkelahian Dua Bersaudara Menewaskan Sang Kakak, Korban Tewas Setelah Terjatuh ke Jurang
"Iya kurang lebih seperti itu (dendam). Jukirnya bareng sama iparnya kalau nggak salah nemuin si tukang bajaj ini akhirnya terjadilah cekcok itu," ungkap Ricky.
Kemudian karena kalah jumlah dan tak bisa melawan, lalu A sempat kembali ke rumahnya untuk memanggil dua rekannya yakni SU (34) dan ST (40).
Pada saat kembali A juga kata Ricky membawa senjata tajam jenis arit untuk membalas pukulan AT.
"Akhirnya di balikin sama tukang bajaj karena pas cekcok pertama kalah jumlah. Keterangan reskrim dia pakai arit," ucapnya.
Keributan pun kembali berlanjut bahkan sampai masuk ke dalam area minimarket.
Namun saat itu yang memang bekerja sebagai juru parkir di minimarket itu sempat menahan agar keributan tak merembet ke area dalam.
"Kebetulan dia jukir disitu, akhirnya masuk ke dalam. Nah dia biar gak masuk akhirnya bentrok disitulah. Cuma udah alami luka-lukanya pas ribut diluar, ceceran darahnya juga kan diluar," jelasnya.
Akibat kejadian itu TA dan AS mengalami luka di sejumlah bagian tubuh.