News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sindikat Pembuat Video Porno di Tangerang Incar Anak-anak yang Kerap Main Game Online

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi anak-anak main game online

Untuk mendapatkan kepercayaan dari calon korban, HS kerap memberikan hadiah yang ada di dalam game online berupa skin, koin, hingga diamond.

Tahap berikutnya, HS mengajak korban bertemu secara langsung.

Terkadang dia mendatangi rumah calon korban dan memberikan hadiah berupa handphone dan berusaha mendapat kepercayaan dari orangtua calon korban.

HS kemudian juga berusaha mendapat kesempatan untuk bermain game online di kamar calon korbannya.

Saat berhasil masuk ke kamar, dia mencabuli korbannya.

"Tersangka melakukan aksi pencabulan di kamar korban, setelah itu berpindah ke hotel, kejadian itu direkam untuk dijadikan konten video porno," kata Reza Fahlevi.

"Akan tetapi korban tidak merasa perbuatan itu salah, justru korban sangat yakin dan percaya kepada HS dan menganggapnya sebagai kakak yang bisa melindungi," sambungnya.

Usai menjalankan perbuatan tak pantasnya tersebut, HS menjual video pornonya kepada pihak lain melalui grup Telegram.

Tidak sampai di situ, ia pun menawarkan kepada sejumlah peserta di dalam komunitasnya untuk melakukan perbuatan serupa terhadap korban.

"Proses tersangka mulai dari berkenalan sampai bisa melakukan perbuatan itu kepada korbannya ini butuh waktu sekitar tiga bulan lamanya," tuturnya.

"Setelah ditawarkan kepada tersangka lainmya, HS pun kembali mencari korban selanjutnya dengan modus serupa berulang kali hingga memakan 8 korban anak di bawah umur," paparnya.

Menurut Reza, motif para tersangka menjalankan aksinya tersebut untuk meraih keuntungan dari hasil menjual korban beserta video porno yang diproduksinya tersebut.

"Peminat video porno CSEM ini banyak dari teman-teman sesama komunitasnya yang bahkan sampai ke negara luar, kalau keuntungan yang didapat para tersangka sudah ratusan juta," kata Reza Fahlevi.

Konten video porno itu dijual seharga 100 dolar AS atau Rp 1,5 juta.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini