TRIBUNNEWS.COM - Indriana Dewi Eka Saputri (24), warga Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, mengalami nasib tragis.
Ia menjadi korban pembunuhan berlatar cinta segitiga.
Indriana dibunuh dengan keji oleh kekasihnya, Didot Aliansyah dan Devara Putri Prananda (24).
Sama seperti Indriana, Devara diketahui juga merupakan kekasih Didot.
Otak dalam pembunuhan ini adalah Devara yang merupakan calon legislatif (caleg) DPR RI.
Melansir TribunJakarta.com, Indriana merupakan anak kedua dari dua bersaudara.
Indriana ternyata bukanlah orang kaya, meski saat dibunuh ia mengenakan tas mewah merek Louis Vuiton dan jam tangan merek Rolex.
Ayahnya bekerja sebagai tukang ojek, sedangkan ibunya merupakan ibu rumah tangga.
Ia dan orang tuanya tinggal di rumah kontrakan sederhana di Cipinang Besar, Jatinegara.
Bahkan, jalan menuju kontrakan Indriana merupakan gang sempit yang hanya bisa dilalui sepeda motor.
Ketua RT setempat, Eko Sudiyanto mengatakan, kepergian Indriana membawa duka mendalam bagi keluarga.
Baca juga: Indriana Tinggal Bersama Kedua Orang Tuanya di Kontrakan 4x2 Meter Jatinegara
Bagi keluarganya, Indriana dikenal sebagai anak yang berbakti kepada orang tua.
Semasa hidup, Indriana selalu berupaya membahagiakan ayah dan ibunya.
"Almarhum sosok yang baik, pekerja keras, dia sayang sama orang tuanya. Dia pergi kerja selalu untuk menafkahi keluarganya," ucap Eko, Minggu (3/3/2024), dilansir TribunJakarta.com.
Bahkan, Indriana menyisihkan gajinya sebagai marketing demi bisa membelikan rumah yang layak untuk kedua orang tuanya.
Uang untuk membelikan rumah kedua orang tuanya itu sudah terkumpul hingga Rp 40 juta.
Namun, mimpi Indriana itu kandas setelah ia dibunuh oleh kekasihnya.
"Pimpinan kantor yang datang ke sini (rumah duka) cerita, dia punya tabungan untuk beliin rumah buat ibunya."
"Saya pikir ya Allah sampai segitunya seorang anak berbakti untuk orang tua," ungkapnya.
Di mata tetangganya, Indriana dikenal sebagai pribadi yang baik dan tak neko-neko.
"Anak enggak neko-neko (hidupnya). Pergaulan di lingkungan sini baik, interaksinya enggak ada masalah."
"Makannya orang tua sedih banget pas dapat kabar duka dari polisi," bebernya.
Kronologi Pembunuhan
Indriana dibunuh di Bukit Pelangi, Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/2/2024).
Jasadnya kemudian dibuang di belakang Tugu Gajah, Kota Banjar, Jumat (23/2/2024).
Baca juga: Nasib Devara Putri, Caleg DPR yang Terlibat Kasus Pembunuhan di Bogor hingga Perolehan Suaranya
Devara Putri Prananda dan Didot Aliansyah bekerjasama untuk menghabisi nyawa Indriana.
Sementara Muhammad Reza, merupakan eksekutor.
Indriana dihabisi sebagai syarat Didot bisa kembali ke pelukan Devara.
"Awalnya memang Didot ini sudah menjalin hubungan asmara dengan tersangka, pacaran juga dengan korban," kata Dirreskrimum Polda Jawa Barat (Jabar), Kombes Surawan, dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Karena Didot ingin kembali pada Devara, Devara pun memberikan syarat yang berat.
"Devara ini menghendaki apabila memang Didot ingin kembali kepada dia, harus salah satu tidak ada di muka bumi, artinya harus dihilangkan," terangnya.
Devara lalu meminta Didot untuk mencari eksekutor pembunuhan Indriana.
Dalam melancarkan aksinya, Didot dan Reza pura-pura mengajak Indriana pergi jalan-jalan dari Jakarta ke Sentul, Bogor.
Mereka menggunakan mobil Avanza yang disewa pada Selasa (20/2/2024).
Setibanya di Kawasan Bukit Pelangi Sentul, Reza menjerat leher Indriana dengan ikat pinggang selama 15 menit sampai korban tewas.
"Mereka semua melakukan ini secara terencana, kemudian mencari tempat yang aman untuk melakukan pembunuhan terhadap korban," kata Surawan usai olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Jalan Bukit Pelangi Sentul," Jumat (1/3/2024), dikutip dari Kompas.com.
Setelah itu, Didot dan Reza berangkat ke Jakarta menjemput Devara sambil membawa jasad korban.
Keesokan harinya, Rabu (21/2/2024) sekira pukul 12.30 WIB, para pelaku membawa jasad korban menuju Pangandaran melalui Tol Cipali Cirebon.
Setibanya di Kuningan, mobil yang mereka sewa rusak dan akhirnya ditowing atau diangkut ke bengkel.
Baca juga: Usai Indriana Dibunuh Devara dan Didot, WhatsApp Masih Aktif, Rutin Kirim Chat ke Orang Tua
Selama di dalam mobil, mulut korban ditutup masker seolah-olah terlihat tidur.
"Selama di mobil, korban itu didudukkan di jok belakang, ditutup dengan masker yang seolah-olah dia tidur."
"Di tengah jalan, korban kemudian ditidurkan di jok belakang karena bisa dibuat tempat tidur," ungkap dia.
Pada Jumat (23/2/2024) sekira pukul 02.00 WIB, Didot dan Devara mengeluarkan jasad korban dari mobil.
Mereka membuangnya ke jurang di belakang Tugu Gajah, Kota Banjar.
Saat dibuang, jasad korban ditutup dengan selimut.
Pelaku kemudian mengambil barang mewah milik korban berupa tas merek Louis Vuiton dan jam tangan merek Rolex.
Kedua barang itu kemudian dijual oleh Didot dan Devara.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Mimpi Indriana, Tabung Gaji untuk Belikan Orang Tua Rumah Tapi Kandas karena Dibunuh Pacarnya
Dan di TribunnewsBogor.com dengan judul Kondisi Rumah Wanita Korban Pembunuhan di Bogor, Pakai Jam Rolex dan Tas LV, Tinggalnya Ngontrak
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJakarta.com/Bima Putra, TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti, Kompas.com/Afdhalul Ikhsan)