"Pas bedug magrib, pas saya selesai buka puasa, pertama awalnya kecil. Terus saya keluar udah terang, akhirnya saya kabur," kata Suryadi.
Kala itu, Suryadi benar-benar merasa ketakutan.
Ia berupaya menyelamatkan istri dan anak-anaknya dari kobaran api yang kian membara.
Bersama warga lainnya, Suryadi bergerak menjauh dari lokasi kebakaran.
"Panik banget, ramai banget di situ orang pada lari saya tinggalin juga pintu rumah masih kebuka," jelasnya.
Suryadi mengaku mendengar beberapa kali suara dentuman dari arah gudang peluru.
Ia dan warga lainnya untuk sementara mengungsi di rumah ketua RW setempat.
Suryadi baru sempat kembali ke rumah sakira pukul 24.00 WIB, tetapi anggota keluarganya memilih tetap mengungsi karena takut kejadian serupa terulang.
Tujuannya kembali ke rumah kala itu, untuk mengecek keadaan tempat tinggalnya serta memastikan tak ada ledakan susulan.
"Saya pulang karena tadi pas kabur pintu belum saya kunci, saya pulang aja jadinya, anak istri gak mau pulang, masih takut," ungkapnya.
Baca juga: Update Terkini Ledakan Gudang Peluru di Bogor, Puluhan Warga Mengungsi, 3 Rumah Dilaporkan Rusak
Dentuman Terdengar Hingga 7 Kilometer
Sementara itu, seorang ketua RT di permukiman setempat bernama Apet Mustafa menyebut suara dentuman terdengar hingga puluhan kali saat ledakan dan kebakaran melanda gudang peluru.
Bahkan, menurutnya suara dentuman terdengar hingga radius lebih dari 7 kilometer.
Apet mengatakan kejadian ini baru pertama kali terjadi.
"Ini baru pertama terjadi. Iya (masuk wilayah) Ciangsana. Cuma aksesnya sini doang (lewat perbatasan Kota Bekasi)," tutur dia," ujar Apet, dikutip dari TribunnewsBogor.com, Minggu.