News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tewas di Rumah Pengusaha

2 Kelalaian Brigadir Ridhal: jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta Tanpa Izin dan Tak Titipkan Senpi

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses penyelidikan kasus tewasnya anggota Polresta Manado, Brigadir Ridhal Ali Tomi resmi dihentikan. Selama di Jakarta, Brigadir Ridhal jadi ajudan.

TRIBUNNEWS.COM - Polres Metro Jakarta Selatan menghentikan proses penyelidikan kematian anggota Polresta Manado, Brigadir Ridhal Ali Tomi.

Polisi berusia 33 tahun tersebut dinyatakan mengakhiri hidupnya dengan cara menembakkan senjata api ke kepala.

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Alphard yang terparkir di sebuah rumah di Mampang, Jakarta Selatan.

Rumah tersebut milik pengusaha tambang bernama Indra Pratama.

Namun, Indra Pratama sempat membantah Brigadir Ridhal bekerja sebagai ajudannya.

Kabid Humas Polda Sulut, Michael Irwan Thamsil mengatakan, Kabid Propam Polda Sulut ditugaskan untuk menyelidiki kegiatan Brigadir Ridhal selama di Jakarta.

Terungkap, Brigadir Ridhal menjadi ajudan pengusaha di Jakarta selama 2 tahun lebih.

"Berdasarkan saksi-saksi yang sudah dilakukan pemeriksaan, bahwa memang yang bersangkutan sudah sejak akhir 2021 sudah menjadi ajudan atau driver dari salah satu pengusaha di Jakarta," ungkapnya, Senin (29/4/2024), dikutip dari TribunManado.com.

Ia menegaskan Brigadir Ridhal menjadi ajudan pengusaha tanpa izin atasannya.

"Jadi tanpa sepengetahuan dari pimpinan atau Kasatkernya di Polresta Manado," sambungnya.

Pernyataan ini meralat Brigadir Ridhal ke Jakarta untuk cuti.

Baca juga: Polisi Temukan Sejumlah Barang Brigadir RAT di Dalam Kresek Hitam di Dalam Mobil, Ini Isinya

Bawa Senpi di Luar Dinas

Sebelumnya, Kasi Humas Polresta Manado, Ipda Agus Haryono mengatakan, Kapolresta Manado, Kombes Pol Julianto Sirait ikut mengawal kasus ini dan masih berada di Jakarta.

Sebanyak 15 saksi yang berada di TKP telah diperiksa.

Pihak keluarga juga menolak proses autopsi.

"Keluarga korban sudah membuat surat pernyataan dan menolak dilakukan autopsi, dan sudah menerima penyelidikan sementara dan sebab-sebab kematian yang bersangkutan," tuturnya.

Ipda Agus Haryono menyatakan Brigadir Ridhal pergi ke Jakarta untuk cuti dan tidak seharusnya membawa senjata api.

Diketahui, senjata api milik korban yakni Merk HS-9, Nomor H258799, Kaliber 9,9 mm.

Baca juga: Terkait Brigadir RAT, Polda Sulut Bantah Isu Kapolresta Manado Terima Setoran Dari Pengusaha Tambang

"Yang bersangkutan izin menjenguk kerabatnya di Jakarta, secara SOP baik izin maupun cuti ya tidak boleh membawa senjata api," tegasnya.

Menurutnya, Brigadir Ridhal harus menitipkan senjata apinya ke bagian logistik Polresta Manado ketika ingin cuti kerja.

"Jadi ini kelalaian yang bersangkutan, karena tidak sempat dititipkan," tukasnya.

Rekaman CCTV Kematian Brigadir Ridhal

Polres Metro Jakarta Selatan juga menunjukkan rekaman CCTV kematian anggota Polresta Manado, Brigadir Ridhal Ali Tomi dalam konferensi pers pada Senin (29/4/2024).

Rekaman CCTV menunjukkan mobil Toyota Alphard yang dikemudikan Brigadir Ridhal Ali Tomi sempat menurunkan wanita pemilik rumah, anaknya dan asisten rumah tangga (ART).

Mobil tersebut terparkir di rumah pengusaha tambang, Indra Pratama yang terletak di Mampang, Jakarta Selatan.

Baca juga: Polres Jakarta Selatan Tak Mau Bicara Soal Tujuan Brigadir Ridhal ke Jakarta, Ini Alasannya

Setelah menurunkan penumpang, terdengar suara tembakan dari dalam mobil Toyota Alphard.

Ibu pemilik rumah berlari ke sumber suara sambil menggendong anaknya.

Ia menanyakan asal suara tembakan ke ART.

"Keluar darah dari kepalanya," ungkap ART yang telah mengecek kondisi Brigadir Ridhal.

Ibu pemilik rumah tidak berani melihat langsung kondisi Brigadir Ridhal.

"Ya Allah kenapa bisa begini, kenapa?" tuturnya.

ART laki-laki menyatakan Brigadir Ridhal mengakhiri hidupnya di dalam mobil.

Wanita tersebut meminta ART menghubungi ambulans dan suaminya.

Baca juga: Polda Sulut Buka Suara Soal Perbedaan Keterangan Terkait Kegiatan Brigadir RAT Selama di Jakarta

"Ya Allah, ya Allah. Ada masalah apa sih? Telepon papi," ucapnya dengan nada tinggi.

Anggota Puslabfor Polri, Kompol Irfan menyatakan tak ada DNA orang lain dalam mobil Toyota Alphard saat Brigadir Ridhal mengakhiri hidupnya.

"Waktu pemeriksaan TKP kami laksanakan pada tanggal 27 April 2024 jam 14.00 sampai jam 17.00," jelasnya.

DNA yang terdapat di senjata api hingga mobil cocok dengan profil DNA Brigadir Ridhal.

"Jadi, dengan demikian, kami tidak menemukan pada senjata api maupun pada selongsong peluru yang menjadi barang bukti, juga di bagian mobil dekat sopir itu tidak ada profil DNA orang lain," tegasnya.

Kasus Ditutup

Baca juga: Terkait Brigadir RAT, Polda Sulut Bantah Isu Kapolresta Manado Terima Setoran Dari Pengusaha Tambang

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, mengatakan proses penyelidikan dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Selatan berkolaborasi dengan tim kedokteran forensik RS Polri dan Puslabfor Polri.

"Memang kami sudah simpulkan bahwa kejadian ini resmi bunuh diri. Sehingga kami anggap perkara ini kami tutup, selesai," paparnya, Senin (29/4/2024), dikutip dari TribunJakarta.com.

Menurut AKBP Bintoro, proses penyelidikan kasus ini dilakukan secara profesional.

"Insya Allah sebagaimana yang menjadi amanat dari Bapak Kapolri pada kami, kami secara profesional dan secara prosedural kami laksanakan semoga ini kami bisa memberikan yang terbaik buat masyarakat," jelasnya.

Ia juga memperlihatkan rekaman CCTV detik-detik Brigadir Ridhal mengakhiri hidupnya di dalam mobil yang terparkir di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

"Mobil datang tepat di depan rumah untuk menurunkan penumpang. Bisa dilihat para penumpang turun, ini bocah, lalu pegawainya, ibu, sama pembantunya," tuturnya.

"Dipastikan tinggal sendiri si korban dalam mobil. Mobil sempat berhenti selama 1 menit," ucapnya.

DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,

Anda bisa klik link berikut.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunManado.com dengan judul Hasil Cek Polda Sulawesi Utara, Terungkap Ini Kerja Brigadir Ridhal Ali di Jakarta Sebenarnya dan TribunJakarta.com dengan judul Kematian Brigadir RAT Bikin Orang Sekitar Panik hingga Panggil Ambulans: Ada Masalah Apa Sih Ali Ini

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Annas Furqon) (TribunManado.com/Rhendi Umar)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini