"Hari ini hari Kamis 25 April 2024, jam 08.00 itu ditemukan ada satu buah koper warna hitam merek presiden yang berisi mayat seorang wanita," kata Ade Ary kepada wartawan, Kamis.
Ade mengatakan awalnya, saksi yang merupakan petugas kebersihan berinisial A tengah menyapu di sekitar lokasi kejadian.
Setelah beberapa hari, pelaku akhirnya berhasil ditangkap oleh tim gabungan di kawasan Palembang, Sumatera Selatan pada Rabu (1/5/2024).
Motif Pelaku
Sementara itu, terkait motif, pakar psikologi forensi, Reza Indragiri Amriel mengatakan cuma ada dua motif AARN membunuh RM.
Motif pertama adalah emosional.
Reza menilai, pelaku bisa saja melakukan pembunuhan karena memiliki rasa emosional tertentu kepada korban.
"Berarti antara pelaku dan korban ada muatan negatif tertentu. Entah itu amarah, dendam, sakit hati, cemburu, atau perasaan negatif lainnya," tuturnya dalam program Kompas Malam di YouTube Kompas TV seperti dikutip pada Kamis (2/5/2024).
Motif kedua, adalah adanya motif instrumental antara AARN dan RM.
Maksudnya, pelaku ingin mendapatkan manfaat tertentu dari korban.
Meski begitu, Reza masih belum dapat mengetahui terkait niatan pelaku terhadap korban, apakah ingin membunuh atau melakukan penganiayaan.
Polisi, lanjurnya, perlu melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus penemuan mayat di dalam koper ini.
"Persoalannya adalah apakah pelaku sungguh-sungguh sejak awal punya niatan untuk menghabisi korban atau ini adalah tindakan penganiayaan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia?"
"Ini yang perlu dicek dan diinvestigasi oleh pihak kepolisian," ujarnya.