TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Dalam sepekan terakhir terjadi pembunuhan sadis di sejumlah wilayah Indonesia.
Sebelumnya sebuah mayat ditemukan di dalam koper di kawasan Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Baca berita terkait : 5 Pembunuhan Sadis Pekan Ini di Indonesia: Dari Masalah Sepele, Harga Diri hingga Soal Uang
Terbaru, seorang ayah di Bekasi membunuh putra kandungnya sendiri.
Pemuda berinisial C (35) tewas mengenaskan setelah dihantam linggis oleh ayah kandungnya N (61) di Kelurahan Medan Satria, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Keduanya sempat cekcok atau adu mulut sebelum terjadi pembunuhan.
Kapolsek Medan Satria Kompol Nur Aqsha mengatakan saat terjadi keributan, N mengaku sempat memukul C menggunakan linggis.
Menurut polisi, N mengaku sangat emosi terhadap anaknya C.
Namun, kata Nur Aqsha, pihaknya belum dapat memastikan apakah N benar memukul C menggunakan linggis dan langsung tewas di lokasi kejadian atau korban sempat di bawa kje rumah sakit.
Sebab menurut Nur Aqsha, korban sudah tidak sadarkan diri saat dilarikan ke rumah sakit.
Saat ini kata Nur jenazah korban sudah di bawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diautopsi.
Dari sana menurutnya akan bisa diketahui penyebab tewasnya korban serta apakah tewas di lokasi kejadian atau sempat dibawa ke rumah sakit.
"Dari keterangannya dipukul menggunakan linggis dibagian dadanya. Tapi kami masih menunggu hasil otopsi. Karena tidak ada darah dan segala macam," kata Aqsha, Jumat (3/5/2024).
Aqsha memaparkan peristiwa mengenaskan itu terjadi pada Kamis (2/5/2024) malam.
Awalnya korban C hendak menanyakan kepada N perihal keberadaan istrinya.
Namun N menjawab tidak mengetahui keberadaan istri dari C.
Bahkan N mengaku sudah sempat berupaya mencarinya namun tidak ketemu.
Setelah itu kata Aqsha, terjadilah keributan antara keduanya.
Belum diketahui secara pasti penyebab keributan.
Saat itulah N mengaku emosi dan memukul C dengan linggis hingga tewas.
"Kronologinya, si anak ini ribut sama orang tuanya. Jadi ada permasalahan di keluarga dari si anak ini, sehingga ributlah sama orang tuanya, nah sebab cekcok kenapa belum dapat diketahui,” kata Nur Aqsha. (m37)