TRIBUNNEWS.COM - Neneng Komala Dewi (46), ibu di Jakarta Timur yang merekam putrinya, RH (16), bersetubuh dengan pacar sempat membuat alibi setelah membantu sang anak melakukan aborsi.
Awalnya, Neneng menyuruh perempuan berinisial N (55) untuk membeli obat penggugur kandungan dan memberikan uang senilai Rp 2 juta.
N kemudian membeli obat penggugur kandungan di Pasar Pramuka, Jakarta Timur.
Setelah obat penggugur kandungan itu dikantongi N, Neneng langsung menyuruh putrinya untuk mengonsumsi.
Ternyata, obat itu langsung bereaksi ke tubuh RH.
RH kemudian mengeluarkan janinnya yang saat itu memasuki usia tujuh bulan di rumah kontrakan tanpa bantuan tenaga medis.
Setelahnya, Neneng membawa HR dan bayi laki-laki tersebut ke Puskesmas Malaka Jaya untuk penanganan sekaligus memotong ari-ari.
Untuk mengelabui petugas, Neneng membawa bayi laki-laki itu dalam kondisi terbungkus plastik dan kardus.
"Dimasukkan dalam plastik hitam dan kardus dengan kondisi ari-ari atau plasenta masih menempel oleh Neneng agar tak ketahuan oleh pihak keluarga," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, Selasa (21/5/2024), dilansir TribunJakarta.com.
Kepada petugas di Puskesmas, Neneng mengaku bayi itu ia temukan di toilet umum dekat kontrakannya.
Ia juga berdalih, bayi laki-laki tersebut dilahirkan oleh seorang pengamen wanita.
Baca juga: Sosok Neneng, Rekam Putrinya Bersetubuh dengan Pacar lalu Bantu Aborsi, Kini Menangis Minta Tolong
Namun, setibanya di Puskesmas, kondisi bayi laki-laki yang dilahirkan RH memburuk, sehingga tim dokter merujuk korban ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit.
Nahas, bayi laki-laki tersebut mengembuskan napas terakhirnya saat tengah dalam perawatan medis.
Kondisi korban yang memprihatinkan saat dibawa ke RSKD Duren Sawit membuat tim medis curiga.
Mereka kemudian menghubungi Polsek Duren Sawit dan Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.
Dari hasil penyidikan, jajaran Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur lalu mengamankan Neneng, HR, dan N dengan barang bukti sejumlah obat-obatan penggugur kandungan.
Sesal Neneng
Setelah merekam persetubuhan putrinya dan membantu aborsi, kini Neneng menangis meratapi nasibnya yang ditangkap polisi.
Neneng bahkan sempat mengucapkan permintaan tolong di hadapan Kombes Nicolas Ary Lilipaly.
"Saya menyesal. Tolong bantu," kata Neneng sambil menangis.
Neneng yang mengenakan baju tahanan berwarna biru dongker dan bermasker itu mengakui telah meminta RH melakukan aborsi saat tahu sang anak berbadan dua.
Alasannya, Neneng ingin putrinya kembali bisa bersekolah.
"Saya bingung, anak saya nggak mau minum obat," ucap Neneng.
Dalam kesempatan itu, Neneng juga mengungkapkan alasannya membiarkan sang anak disetubuhi pacarnya.
Neneng mengaku takut dengan pacar anaknya yang kerap berkata kasar.
Baca juga: Tangis Penyesalan Ibu yang Rekam Persetubuhan Anak dengan Pacar, Beli Obat Aborsi Seharga Rp2 Juta
"Si laki-laki suka ngomong kasar sama saya, jadi saya takut. Iya takut, tolong bantu saya," terangnya.
Namun, pengakuan Neneng itu berbeda dengan keterangan Nicolas.
Nicolas mengatakan, dari hasil pemeriksaan, Neneng merekam adegan asusila itu karena memiliki perasaan dengan pacar putrinya.
"Latar belakangnya ibunya juga tertarik dengan pacar anaknya. Jadi ibunya membiarkan putrinya bersetubuh dengan pacarnya dan merekam. Motifnya itu untuk kepuasan diri dari ibunya," ungkap Nicolas.
Sementara itu, ketua RT tempat Neneng dan HR tinggal, Nurali, mengaku kaget ibu dan anak itu diamankan karena kasus aborsi.
Pasalnya, warga sekitar tak mengetahui HR tengah mengandung.
Warga di wilayah Kecamatan Duren Sawit itu juga tak pernah melihat laki-laki berkunjung ke rumah Neneng dan HR.
"Saya enggak pernah lihat, kayaknya (pacar HR) enggak pernah ke situ," ungkap Nurali.
Nurali mengatakan, HR merupakan anak tunggal. Ia tinggal di rumah yang berada di Kecamatan Duren Sawit itu bersama ibu dan lima anggota keluarga lain.
"Ada enam jiwa yang tinggal (di rumah Neneng). Anaknya (HR) masih sekolah," terangnya.
Dikatakan Nurali, Neneng dikenal sebagai pribadi yang tertutup lantaran jarang bergaul dengan warga.
"Kalau Neneng enggak bekerja, dibantu sama keluarga, dia jarang bergaul dengan lingkungan," tandasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kelabui Petugas, Ibu yang Rekam Anak dan Pacar Bersetubuh Masukkan Cucu yang Baru Lahir ke Plastik
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJakarta.com)