"Kami masyarakat Parung Panjang karena dipaksa oleh Pemkab Bogor memberikan kelonggaran, akhirnya bersama perwakilan masyarakat Rumpin memberikan opsi, hanya satu periode waktu saja bagi truk tronton kosongan boleh melintas, yakni periode waktu di mana kegiatan aktivitas masyarakat sudah jauh berkurang, yakni pukul 09.00-11.00. Rutenya juga dibagi dua, yakni lewat Parung Panjang dan lewat Rumpin," kata Saeful.
Pertimbangan itu diambil setelah masyarakat bermusyawarah dengan Camat Parung Panjang, dan berdasarkan evaluasi, uji coba pukul 13.00-16.00 dinilai tidak efektif karena masih banyak terjadi pelanggaran, kecelakaan, dan kekurangan personel, serta kekurangan sarana lainnya.
"Pertimbangan lainnya karena banyaknya aktivitas anak sekolah maupun pekerja/pengguna jalan di jam 13.00-16.00 WIB tersebut," katanya.
Namun usulan masyarakat itu ditolak stakeholder tambang.
Mereka tetap meminta uji coba truk tambang dapat melintas di Parung Panjang pada pukul 13.00-16.00 WIB.
Pihak Pemkab Bogor sendiri, kata Saeful, dengan setengah memaksa juga meminta agar perwakilan masyarakat Parung Panjang mau memenuhi kemauan stakeholder tambang tersebut.
Baca juga: Truk-truk Tambang di Parungpanjang Kini Wajib Masuk Kantong Parkir di Luar Jam Operasi
Karena perwakilan masyarakat Parung Panjang tetap tidak setuju dengan usulan ujicoba pukul 13.00-16.00 WIB, maka saat penyusunan Berita Acara Kesepakatan, mereka bersama perwakilan masyarakat Rumpin meninggalkan ruangan tanpa pamit.
Terpisah, Pj Sekda Kabupaten Bogor, meminta para stakeholder tambang memperkuat komitmen dalam menaati aturan pembatasan jam operasional tambang.
Dia juga meminta para pengusaha tambang memanfaatkan kantong parkir yang sudah dibangun.
"Kami mengajak seluruh pihak dalam hal ini para transporter, pengusaha tambang, dan masyarakat wilayah Bogor Barat bisa sama-sama komitmen mentaati aturan yang sudah diberlakukan dengan baik," kata Suryanto.
Senada dengan Suryanto, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Kabupaten Bogor, Zaenal Ashari meminta komitmen bersama pengusaha tambang.
Hal itu sembari menunggu jalur khusus truk tambang rampung.
Baca juga: Cerita Ayah di Bogor, Istri dan Anak Tewas Tertimpa Truk Tambang, Keluar Rumah untuk Jajan Bakso
"Mudah-mudahan pembangunan jalan khusus tambang bisa segera terealisasi sebagai upaya jangka panjang," katanya.
Sementara Plh Sekretaris Dishub Kabupaten Bogor Dadang Kosasih mengatakan sejauh ini kantong parkir berjalan baik.
Pihaknya tetap ditempatkan untuk menjaga aturan jam operasional tersebut.
"Operasional kantong parkir berjalan, semua menaati aturan dan punya komitmen menjaga sarana prasarana yang kita bangun ini adalah tanggungjawab kita bersama," ungkap Dadang.