Untuk melihat meteor secara langsung, langit harus berada dalam keadaan cerah dan tidak berawan.
Baca juga: Fenomena Astronomi Pekan ke-2 Desember: Puncak Hujan Meteor Monocerotid dapat Disaksikan Malam Ini
Baca juga: Bola Api Seperti Meteor Terlihat di Sejumlah Wilayah Jepang
Biasanya, hujan meteor terjadi dalam periode waktu tertentu.
Fenomena ini terjadi karena proses alam di ruang angkasa yang menghasilkan debu sehingga membentuk meteor.
Selengkapnya tentang meteor, simak rangkuman berikut ini.
Pengertian Meteor
Dikutip dari laman LAPAN, meteor dapat didefinisikan sebagai penampakan jalur jatuhnya serpihan benda luar angkasa yang dinamakan meteoroid ke atmosfer bumi, biasanya disebut bintang jatuh
Penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram (bukan oleh gesekan, sebagaimana anggapan umum sebelum ini) pada saat meteoroid memasuki atmosfer.
Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat disebut sebagai Bolide atau bola api (fireball).
Ukuran meteor umumnya hanya sebesar sebutir pasir dan hampir semuanya hancur sebelum mencapai permukaan Bumi.
Serpihan yang mencapai permukaan Bumi disebut meteorit.
Baca juga: Bisa Disaksikan di Langit Indonesia, Fenomena Hujan Meteor yang Terjadi Dalam Beberapa Hari Ini
Baca juga: Fenomena Astronomis Desember 2021 Pekan Kedua: Puncak Hujan Meteor Monocerotid hingga Geminid
Hujan meteor umumnya terjadi ketika Bumi melintasi dekat orbit sebuah komet dan melalui serpihannya.
Jika meteoroid tidak dapat habis terbakar dalam perjalananya di atmosfer dan mencapai permukaan Bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit atau batu meteor.
Meteor yang menabrak Bumi atau objek lain dapat membentuk kawah meteor atau impact crater.
Sedangkan hujan meteor adalah meteor yang jatuh dan melewati permukaan bumi dalam jumlah yang banyak, sehingga dari permukaan Bumi akan dilihat oleh manusia seolah seperti hujan yang turun.