Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya ikut bantu pencarian pembunuh Wartanto (53) yang jasadnya ditemukan dengan tangan kaki terikat dan kepala terbungkus karung di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi.
"Tim gabungan DitresKrimum Polda Metro Jaya, Polres Metro Bekasi Kota dan Polsek Bantargebang sedang melakukan penyelidikan untuk ungkap pelakunya," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus saat dihubungi, Kamis (18/7/2024).
Saat ini, polisi masih melakukan serangkaian penyelidikan guna membuat terang kasus dugaan pembunuhan itu.
"Sementara dugaan pembunuhan. Pemeriksaan mayat di TKP, membawa mayat ke RS Polri untuk diautopsi," ujarnya.
Terikat dan Dimakan Biawak
Sebelumnya, Wartanto (51) ditemukan mengapung di kali saluran penampungan air belakang kantor TPST Bantargebang, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.
Mayat ditemukan dalam kondisi kepala dibungkus karung dan kedua kaki serta tangan terikat tali
Polisi menduga pria paruh baya itu merupakan korban pembunuhan.
Baca juga: Polisi Tangkap Pak Haji Sopir Taksi Online yang Lecehkan Penumpang Disabilitas di Jaksel
Kanit Reskrim Polsek Bantargebang, AKP Sukarna mengatakan, dugaan itu berdasarkan pemeriksaan polisi.
“Diduga korban pembunuhan," kata Sukarna, Kamis (18/7/2024).
Kemudian Sukarna menuturkan pihaknya akan melakukan lidik terkait perkara tersebut.
“Terkait perkara masih lidik juga ya,” tuturnya.
Jasad yang beralamatkan KTP di Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah pertama ditemukan pada Rabu (17/7/2024).
Kronologi peristiwa bermula saat seorang laki-laki berinisial T (28) tengah memancing belur di tepi kali sekira pukul 14.00 WIB.
Lalu T melihat seekor biawak tengah memakan tumpukan kain.
Baca juga: Duel Maut di Pamekasan, Paman Tewas di Tangan Keponakan
Penasaran dengan aktivitas hewan tersebut, T kemudian menghampiri dan melihat terdapat sesosok jasad laki-laki.
"Selanjutnya saksi melihat lebih dekat yang ternyata yang mengambang di air tersebut adalah mayat manusia dalam kondisi tangan dan kaki terikat juga kepala ditutup karung,” jelasnya.
Sukarna menuturkan selanjutnya jenazah langsung dibawa pihaknya menggunakan ambulans ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur guna penyelidikan lebih lanjut.