Diketahui, pelaku tinggal di kontrakan tersebut baru sekitar seminggu lamanya.
Di dalam kontrakan itu tinggal lima orang, yakni pasutri Adi dan Aranda serta putri kandung mereka yang berusia sekitar 6 tahun.
Lalu ada balita R dan adiknya MFW yang masih bayi berusia 1,5 tahun.
Di sisi lain, orangtua kandung dari kedua korban saat ini sedang bekerja di Papua, sehingga menitipkan buah hatinya kepada para pelaku.
Baca juga: Balita di Depok Dipukul dan Ditendang, Pelaku Diduga Influencer Parenting-Pemilik Daycare
"Mereka baru seminggu tinggal di kontrakan ini," ungkap Tiara yang menghuni kamar kontrakan berseberangan dengan kamar pelaku.
Tiara mengatakan, selama seminggu belakangan, ia juga beberapa kali mendengar suara benturan dari dalam kamar pelaku.
Pada Senin (29/7/2024) malam, suara benturan terdengar begitu kencang dari dalam kamar pelaku sehingga membuat Tiara dan suaminya terbangun.
Diduga suara itu bersumber dari tindakan penganiayaan pelaku yang membenturkan kepala korban ke tembok.
"Benturannya kencang banget kayak benda dibenturin ke tembok itu gimana sih, kemarin itu saya dengarnya," ungkapnya.
Tetangga kontrakan lainnya, Ahmad Ashari (34) menuturkan, pada Senin malam dirinya melihat korban R yang diusir dari dalam kamar.
Baca juga: 5 Fakta Kebebasan Ronald Tannur usai Aniaya Pacar hingga Tewas, Alasan hingga Reaksi Keluarga Korban
Saat itu, kondisi R sudah mengalami memar di wajahnya.
Ahmad lalu mencoba menanyakan kenapa anak sekecil itu masih berada di luar kama kontrakan meski sudah larut malam.
Korban R lalu menjawab dirinya takut masuk lagi ke kontrakan itu karena perangai pelaku Aji.
"Saya tanya kamu kenapa di luar, terus dia jawab gitu. Takut (masuk kamar), bapak galak," ungkap Ahmad.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kelaparan Ditelantarkan, Balita Korban Penganiayaan Orangtua Asuh di Cilincing Terpaksa Makan Sampah