TRIBUNNEWS.COM, DEPOK- Meita Irianty pemilik tempat penitipan anak (daycare) di Kota Depok, Jawa Barat menganiaya dua anak yang dititipkan orangtua di tempat tersebut.
Daycare milik Meita Irianty diketahui memiliki 10 anak yang dititipkan orangtuanya.
Dua anak tersebut yakni MK (2) dan bayi berusia 9 bulan berinisial HW.
Baca juga: 5 Fakta Pemilik Daycare di Depok Aniaya Balita, Kronologi hingga Kurungan Penjara 5 Tahun Menanti
Dari rekaman CCTV terlihat Meita Irianty alias Tata membanting, memukul, menyeret MK hingga mengalami lebam.
HW pun diduga mengalami dislokasi tulang kaki karena dibanting pelaku.
"Kalau yang dititipkan sejauh ini yang kita tanyakan ada sepuluh ya," kata Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana dalam konferensi persnya, Kamis (1/8/2024).
Arya melanjutkan, penganiayaan yang dilakukan Tata kepada MK dan HW dalam waktu yang berbeda.
Ada tiga video CCTV yang diterima polisi sebagai bukti.
Arya menyebut, korban yang ada di setiap video berbeda-beda.
"Kalau diliat dari video ada tiga video, jadi kami menganalisa itu dan ternyata ada 3 video berbeda. Tentu ini korbannya berbeda-beda," kata Arya.
Saat ini baru satu orangtua yakni orangtua MK yang melaporkan tindakan keji Tata.
Namun polisi sedang menelusuri apakah ada kemungkinan korban lainnya yang ingin melapor.
"Nanti kalau ada kita buatkan laporan polisinya," ucap Arya.
Baca juga: Bos Daycare Tersangka Penganiayaan Balita di Depok, Pihak Penitipan Anak sempat Mengelak
Sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyampaikan kondisi MK setelah mengalami kekerasan.
Komisioner KPAI Jasa Putra berujar, korban yang masih berusia 2 tahun itu kerap menolak disentuh MI bahkan mencoba bersembunyi, karena sangat ketakutan.
"Hal ini diungkap keluarga, yang akhirnya menyadari, selama menitipkan anak,"
"(Melihat kondisi anak) seperti wajahnya ketakutan, anak bersembunyi dari pelaku, tidak mau bertemu, kemudian menolak ketika di pegang pelaku," ujar Jasra saat dihubungi Kompas.com, Rabu (31/7/2024).
Profil Meita Irianty
Meita Irianty merupakan pemilik daycare dan PAUD Wensen School Indonesia yang memiliki cabang di Depok dan Tangerang Selatan.
Meita pernah menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi.
Saat ini melanjutkan pendidikan di Fakultas Manajemen Universitas Terbuka. Namun, kini ia berstatus sebagai mahasiswa nonaktif atau sedang cuti.
Baca juga: Pemilik Wensen Daycare Ditangkap di Rumahnya, Polisi Temukan 3 Video Kekerasan
Selain menjalankan bisnis daycare, wanita yang akrab disapa Tata itu juga dikenal sebagai orang influenser dan pengusaha.
Ia sempat bekerja di salah satu portal berita di Indonesia, tetapi mengundurkan diri pada Mei 2023 untuk fokus menjalankan bisnis daycare.
Diketahui ia menjalankan sejumlah usaha, di antaranya bisnis skincare dan bisnis makanan bernama Seblak Prasmanan WFC (Wensen Food Creative).
Meita dikenal publik lantaran kerap membagikan berbagai konten parenting melalui akun TikTok dan Instagram pribadinya @tatarianty.
Baca juga: Kasus Penganiayaan Anak di Daycare Depok, KPAI: Korban Harus Dapat Pendampingan Psikologis
Namun sejak kasus penganiayaan anak di daycare Depok mencuat, akun media sosial miliknya kini telah hilang dan tak bisa ditemukan.
Selain aktif bermedia sosial, Meita juga kerap diundang untuk menjadi pembicara dalam berbagai seminar sebagai mompreneur.
Meita juga dikenal aktif menyuarakan kasus kekerasan terhadap anak.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul 2 dari 10 Anak di Daycare Depok Dianiaya Meita Irianty Sampai Trauma, Bagaimana Nasib 8 Lainnya?