Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang driver online Bagas (51) membakar seragam Gojek yang dipakainya di depan Kantor Gojek Petojo, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2024).
Bagas sudah bergabung sebagai mitra Gojek sejak 2014 dan memutuskan tidak lagi menjadi mitra lantaran kecewa berat.
Baca juga: Driver Ojol Unjuk Rasa, Gojek Ancam Jatuhkan Sanksi ke Pengemudi yang Rugikan Pelanggan
"Seragam yang saya bangga-banggakan dulu harus saya bakar," katanya.
Dirinya sangat menyayangkan Gojek sewenang-wenang terhadap mitra yang telah membesarkan perusahaan aplikasi dari awal didirikan.
Bagas bilang Gojek sudah lupa jerih payah mitra bahkan cenderung tidak dihargai dengan adanya suspensi akun secara sepihak.
Baca juga: 1.000 Driver Ojol Demo Hari Ini, Apa Saja Tuntutannya? Gojek Imbau Mitra Driver Tak Terprovokasi
Selain itu potongan tarif semakin tinggi dari tahun ke tahunnya sampai 35 persen per trip.
"Untuk itu saya pindah ke aplikasi lain yang lebih menghargai mitranya dan jangan sampai seluruh mitra Gojek ini pindah akibat kesewenangan aplikator," paparnya.
Diketahui, Komunitas driver online melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gojek Petojo, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, siang ini.
Massa pendemo tersebut terdiri dari Kokas Squad, Forever Friend Online (FFO), Joki Jalanan, dan Sektor 5.
Ketua Dewan Perwakilan Driver Online (DPO) Loa Samuel mengatakan kedatangan pihaknya ke kantor Gojek untuk menuntut tindakan aplikator yang semena-mena terhadap mitra.
Menurut dia, saat ini ratuaan driver mulai dari Mei sampai Agustus 2024 disuspensi secara sepihak dengan tuduhan pemalsuan data.
"Padahal akun kami itu akun original. Kami tidak terima, itu pertama tuntutan kami. Yang kedua tuntutan kami adalah penyesuaian argo. Ada akun-akun kecamatan yang menurut kami ini mengganggu sekali dan merusak komunitas-komunitas wilayah-wilayah yang biasa kita lalui," ucap Sam sapaanya saat diwawancarai.
Baca juga: Driver Ojol dan Kurir Jabodetabek Gelar Demo ke Istana Besok, Gojek Klaim Layanan Akan Tetap Normal
DPO menyebut rekan-rekannya yang tekena suspensi sudah melengkapi dokumen yang diminta paling lama 14 hari.
Hanya saja tidak ada tindak lanjut dari pihak Gojek.
Tuntutan ketiga DPO meminta agar aplikator tidak menghapus order akibat munculnya akun kecamatan.
Sam menyebut akun kecamatan tersebut dibuat oleh vendor dari Gojek yang mana dampaknya menyiksa terhadap mitra dengan akun original.
"Kita (akun original) bisa sampai jam 12 tidak bunyi (tidak dapet order)," urai dia.
DPO berjanji akan melakukan aksi demonstrasi rutin setiap bulan apabila aspirasinya tidak didengar aplikator.