TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Bakal calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil mengaku kini tidak lagi menyematkan (pin) komentar warganet yang bernada kritik di akun media sosialnya.
Sebelumnya, Riwan Kamil saat menjabat sebagai gubernur Jawa Barat menyematkan komentar warganet yang bernada kritik di akun Instagramnya. Akibatnya, kritik warganet tersebut kemudian menjadi sasaran warganet lainnya.
"Ya sudah saya mengalah, kurangin nge-Pin gitu akhirnya nge-Pin yang lucu-lucu, harusnya enggak usah takut di-Pin ya, kan kita di ruang publik semua boleh berbalas pantun," kata Riwan Kamil dikutip dari acara Bongkar Aspirasi Ridwan Kamil (BARK) yang tayang di Youtube pada Minggu (15/9/2024).
Baca juga: Rano Karno Klaim Tak Punya Taktik Khusus untuk Lawan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
Pria yang akrab disapa Emil itu mengaku kerap dilabeli baper atau tersinggung ketika menjawab kritikan warganet di media sosial.
"Saya hobinya menjawab tapi oleh netizen kalau orang dikritik terus menjawab, suka dilabeli baper. Jadi, akhirnya saya mengurangi kadar menjawab padahal kan harusnya dialog ya," ujar Ridwan Kamil seperti
Ia kemudian memilih menyematkan komentar warganet yang mengkritiknya dengan alasan agar terjadi percakapan panjang.
Komentar warga net yang 'di-Pin' akan mengundang warga net lainnya untuk merespons.
"Tujuannya biar jadi percakapan lebih panjang. Kan, silakan dengan semua orang marah-marah terus buat apa? Anda berani mengkritik ketika anda sendiri diajak dialog enggak mau," katanya.
Kini, Ridwan Kamil akan menanyakan dulu kepada warga Jakarta jika dirinya terpilih apakah dibolehkan menyematkan komentar lagi di Instagramnya.
"Justru, saya mau nanya warga Jakarta kalau di-Pin gubernur marah enggak?" pungkasnya.
Viral guru honorer dipecat karena komentarnya di-pin Ridwan Kamil
Ridwan Kamil mengakui telah menggunakan mode "pin" kepada komentar Muhammad Sabil Fadilah, guru honorer yang menyampaikan kritik lewat unggahannya di Instagram. Ridwan mengatakan, dirinya sedang memberikan edukasi.
"Oh gini, Kang, kalau saya nge-pin, itu saya sedang mengedukasi kepada orang-orang yang kadang komennya enggak pakai fakta. Saya klarifikasi, sebenarnya itu," kata Ridwan Kamil.
Ridwan kemudian membalikan pertanyaan, terkait berkomentar atau menyampaikan kata kasar.
Baca juga: Rano Karno Harap Ridwan Kamil Siap Kalah dan Menang di Pilkada Jakarta
"Jadi pertanyaan, saya tanya ke akang, kita mengizinkan enggak orang berbicara kasar? Kan enggak. Nanti ditiru, makanya diedukasi," ujar Emil.
Terkait kata "maneh" yang digunakan Sabil dalam menyampaikan pertanyaan, Ridwan menjelaskan soal undak usuk Bahasa Sunda.
Dia menganalogikan seorang anak kepada orangtua yang menggunakan kata "maneh".
"Kalau orang berbahasa Sunda, itu ada namanya undak usuk. Anda bayangkan, Anda bicara begitu (kata Maneh) ke ibu kandung, sopan enggak?" tanya Emil sambil menutup wawancara.
Dalam kesempatan lain, Ridwan menegaskan tidak ada permintaan untuk memecat guru tersebut.
Sebagai informasi, Sabil berkomentar dalam unggahan terbaru Ridwan Kamil yang memberi apresiasi siswa di Tasikmalaya karena patungan membeli sepatu kepada teman sekelasnya, Selasa (14/3/2023).
"Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi gubernur jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil???? (Dalam zoom ini, kamu lagi jadi gubernur atau kader partai atau pribadi)" tulis Sabil.
Baca juga: Kala Ridwan Kamil dan Rano Karno Berlomba-lomba untuk Menang Satu Putaran di Pilkada Jakarta
Komentar Sabil lalu dibalas Ridwan Kamil.
"@sabilfadhillah ceuk maneh kumaha (menurut kamu gimana)?" jawab Ridwan Kamil.
Sebagai informasi, seorang guru honorer asal Cirebon, Jawa Barat, bernama Muhammad Sabil Fadilah, dipecat dari dua sekolah tempat dia mengajar setelah mengkritik unggahan akun Instagram Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, @ridwankamil.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Ridwan Kamil Jelaskan Alasan Suka 'PIN' Kritikan Warga di Instagramnya, Kini Mengaku Ngalah Saja