TRIBUNNEWS.COM - Calon wakil gubernur nomor urut 3 pendamping Pramono Anung, Rano Karno beri penjelasan perihal Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Banten, yang disinggung Calon Gubernur nomor urut 1, Ridwan Kamil, saat debat kedua Pilkada Jakarta 2024.
Dalam debat pada Minggu, 27 Oktober 2024, Ridwan Kamil mempertanyakan kapabilitas Rano Karno saat memimpin Provinsi Banten bersama Ratu Atut Chosiyah pada 2012-2017 lantaran IPM di wilayah itu menurun hingga 0,07 persen.
Rano menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diterimanya, IPM Provinsi Banten pada 2023 sebesar 75,77.
Angka ini meningkat 0,52 poin dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 75,25.
Si Doel, sapaan akrab Rano Karno, membandingkan IPM di Banten dan Jawa Barat.
Menurut Rano, justru IPM di Jawa Barat pada 2023 adalah 74,24 yang tertinggal dari Banten.
Di mana rata-rata IPM Jawa Barat mengalami peningkatan 0,74 persen pada tahun 2020-2023.
"Cuman ya mungkin, karena saya yakin lah Si Akang (Ridwan Kamil) baru dapet data pada malam itu (Debat Kedua)," kata Bang Doel di One Belpark Mall, Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2024).
Baca juga: Eki Pitung Soal Guyonan Suswono Soal Janda Kaya: Jangan Seret Pilkada Jakarta ke Politik Identitas
Sebelumnya calon gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK) memberikan pertanyaan kepada Cawagub Jakarta nomor urut 3 Rano Karno dalam debat kedua.
RK menanyakan alasan mengapa indeks pembangunan manusia (IPM) di Banten saat Rano memimpin malah menurun.
Berdasarkan data yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS), IPM di Provinsi Banten periode 2012-2017 mengalami peningkatan.
Pada 2012 dengan IPM 68,92 persen 2013 dengan IPM 69,47 persen, naik 0,42 persen dari tahun sebelumnya 2014 dengan IPM 69,89 persen, naik 0,38 persen dari tahun sebelumnya.
Lalu, pada 2015 dengan IPM 70,27 persen, naik 0,69 persen dari tahun sebelumnya 2016 dengan IPM 70,96 persen, naik 0,46 persen dari tahun sebelumnya 2017 dengan IPM 71,42 persen.