News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

7 Mayat Mengapung di Bekasi

RS Polri Pastikan 7 Jenazah yang Ditemukan di Kali Bekasi Merupakan Anak di Bawah Umur

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Awal mula penemuan 7 mayat di Kali Bekasi, Minggu (22/9/2024), dua jasad ditemukan berdempetan, tiga lainnya tertelungkup seperti batu.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Tujuh jenazah yang ditemukan di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat dipastikan merupakan anak di bawah umur

Hal ini disampaikan oleh Kabid Yandokpol RS Polri Kramatjati Kombes Hery Wijatmoko, saat konferensi pers, Senin (23/9/2024). 

"Kisaran anak-anak ada yang belum punya KTP seperti itu," ujar Hery di RS Polri Kramatjati. Hery menjelaskan bahwa proses identifikasi ketujuh jenazah dilakukan menggunakan alat Mobile Automated Multi-Biometric Identification System (Mambis).

Baca juga: Rintihan Korban Selamat Usai Terjun ke Kali Bekasi: Tolong Bang, Saya Nggak Mau Mati

"Jadi begini, dalam Mambis itu E-KTP kalau tidak muncul ada dua kemungkinan, memang tidak upload data atau memang belum punya KTP," jelas Hery.

Ia juga menambahkan bahwa usia korban berkisar 14 tahun, sehingga belum memiliki KTP, meski ada yang sudah berusia 17 tahun dan telah memiliki KTP.

Lebih lanjut, Hery mengungkapkan bahwa baru lima keluarga korban yang mendatangi Posko DVI di RS Polri Kramatjati.

"Sampai hari ini kami baru menerima lima keluarga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya," kata Hery.

Ia juga meminta keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk segera mendatangi Posko DVI di Posko Ante Mortem atau menghubungi hotline 0218 9809 3288.

RS Polri saat ini tengah mendalami data-data yang sudah diserahkan keluarga, seperti rapor atau ijazah yang terdapat cap sidik jari korban, kartu keluarga, hingga rekam medis.

Jenazah akan dipulangkan

RS Polri pihaknya akan memulangkan tujuh jenazah yang ditemukan di Kali Bekasi, Jatiasih, jika jasad-jasad tersebut sudah teridentifikasi.

"Kalau sudah dengan primary identifier, kemudian ditambah data yang lain kita bisa declare teridentifikasi, tinggal kita menghubungi keluarga, (jenazah) mau dibawa ke mana. Misalkan jenazah dikubur ke mana, kita akan fasilitasi," ucap Hery, Senin (23/9/2024).

Hery menjelaskan, hingga Senin (23/9/2024) malam, tujuh jenazah tersebut belum teridentifikasi.

Baca juga: Keluarga Remaja yang Tewas di Kali Bekasi Ngaku Dapat Informasi Ada Saksi Sempat Dengar Tembakan

"Kami masih melabeli Mister X satu sampai tujuh," ujarnya. Dia mengatakan, dokter kepolisian masih membutuhkan sejumlah data dari pihak keluarga untuk memastikan identitas ketujuh jenazah.

Sementara, hingga Senin (23/9/2024), RS Polri Kramat Jati baru menerima data dari lima keluarga. Hery pun meminta masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk melapor ke Posko Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, atau ke Polres Metro Bekasi Kota.

"Masih perlu pendalaman data-data yang belum (teridentifikasi). Makanya, mohon bantuannya ada keluarga yang belum melaporkan. Karena dari tujuh jenazah, baru lima keluarga (yang melapor)," tambah Hery.

Sejauh ini, lanjut Hery, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan mendasar terhadap ketujuh jenazah. Antara lain, memeriksa sidik jari, sampel DNA, struktur gigi, hingga properti yang digunakan korban saat ditemukan di Kali Bekasi. 

Diberitakan sebelumnya, tujuh mayat laki-laki ditemukan di Kali Bekasi, Kota Bekasi, Minggu (22/9/2024). Kasat Reskrim Polres Metro Kota Bekasi Komisaris Audy Joize Oroh mengungkapkan ketujuh remaja itu merupakan bagian dari sekitar 60 remaja yang sedang berkumpul di gubuk di Jalan Cipendawa pada Sabtu (21/9/2024) pukul 03.00 WIB. Gubuk atau bedeng itu terletak di Jalan Cipendawa, tepatnya di depan PT Gudang Semen Merah Putih, Jatiasih.

Baca juga: Identitas 7 Jasad di Kali Bekasi Belum Terungkap, Hanya 5 Keluarga yang Datangi RS Polri

"Berdasarkan keterangan saksi, diperoleh fakta bahwa di tempat tersebut mereka ini melakukan aktivitas minum-minuman keras beralkohol," ujar Audy dalam konferensi pers di kantornya, Senin (23/9/2024).

Diduga, aktivitas itu dilakukan sebelum aksi tawuran. Sebab, mereka juga membawa aneka jenis senjata tajam. Sekitar pukul 03.30 WIB, tim Patroli Perintis Presisi melintasi jalan itu. Melihat kehadiran polisi, para remaja takut serta melarikan diri ke berbagai arah. Ada yang berlarian ke perumahan warga. Ada pula yang kabur ke arah Kali Bekasi.

"Dari keterangan para saksi, ada beberapa orang yang meloncat ke Kali Bekasi dan ada beberapa yang memang tidak berani untuk meloncat karena melihat kondisi tempat yang tidak memungkinkan dan gelap," ungkap Audy.

Saat itu, polisi pun hanya bisa meringkus para remaja yang tidak berani menceburkan diri ke Kali Bekasi dan beberapa remaja yang kabur ke perumahan warga. (Kompas.com/Tribun)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini