News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Santri

Hari Santri Diperingati Meriah di Ponpes Modern PKP Islamic School Jakarta Timur

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perayaan Hari Santri yang berlangsung meriah di Pondok Pesantren Modern PKP Islamic School di Ciracas, Jakarta Timur, Senin, 21 Oktober 2024.

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perayaan Hari Santri berlangsung meriah di Pondok Pesantren Modern PKP Islamic School di  Ciracas, Jakarta Timur, Senin, 21 Oktober 2024.

Kegiatan ini dihadiri Dr. H. Adib, Kakanwil Kemenag DKI Jakarta, mewaklili Menteri Agama, Prof Dr KH Nasaruddin Umar. 

Baca juga: Sejarah Hari Santri Nasional 22 Oktober, Lengkap dengan Tujuan Memperingatinya

Dr Adib mengatakan, Hari Santri adalah momentum bagi kita semua untuk mengenang dan meneladani para santri yang telah memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

"Sejarah telah mencatat bahwa kaum santri adalah salah satu kelompok yang paling aktif menggelorakan perlawanan terhadap para penjajah," ungkapnya saat memberikan sambutan pembukaan .

Dia mengatakan, salah satu bukti perlawanan santri terhadap para penjajah adalah peristiwa “Resolusi Jihad” pada  22 Oktober tahun 1945 yang dimaklumatkan oleh Hadratus Syekh Kiai Haji Hasyim Asyari. 

Baca juga: Sejarah Hari Santri Nasional 22 Oktober, Lengkap dengan Tujuan Memperingatinya

"Dalam fatwa 'Resolusi Jihad' itu Hadratus Syekh Kiai Haji HasyimAsyari menyatakan bahwa, berperang menolak dan melawan penjajah itu fardlu ‘ain yang harus dikerjakan oleh tiap-tiap orang Islam, laki-laki, perempuan, anak-anak, bersenjata atau tidak) bagi yang berada dalam jarak lingkaran 94 km dari tempat masuk dan kedudukan musuh," imbuh Adib.

Adib memaparkan, sejak Resolusi Jihad dimaklumatkan, para santri dan masyarakat umum terbakar semangatnya untuk terus berjuang dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

"Mereka terus melakukan perlawanan kepada penjajah tanpa rasa takut, hingga akhirnya pecah puncak perlawanan masyarakat Indonesia pada 10 November 1945 yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan," sebutnya.

Peristiwa Resolusi Jihad  22 Oktober 1945, menurut  Dr. Adib, tidak bisa dipisahkan dengan peristiwa 10 November 1945.
 
"Tanpa adanya peristiwa Resolusi Jihad, belum tentu terjadi peristiwa 10 November," ungkapnya.

Pada peringatan Hari Santri Tahun 2024 ini,  Kementerian Agama mengusung tema  'Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan.'

"Tema ini mengingatkan kita pada salah satu bait dalam kitab Alfiyyah Ibnu Malik yang berbunyi, bahwa seorang santri mempunyai tugas untuk ُmelanjutkan perjuangan Kiai, ketika sang kiai wafat,” terang Dr. Adib.

Menurut Adib, tema tersebut merupakan sebuah penegasan bahwa santri masa kini memiliki tugas untuk meneruskan perjuangan para pendahulu yang telah berjuang tanpa kenal lelah demi kemerdekaan dan keutuhan bangsa.

" Menyambung juang bukan hanya berarti mengenang, tetapi juga beraksi dengan semangat yang sama dalam menghadapi tantangan zaman modern.Jika para pendahulu berjuang melawan penjajah dengan angkat senjata, maka santri saat ini berjuang melawan kebodohan dan kemunduran dengan angkat pena," ungkapnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini