Satu di antara mereka yang duduk adalah Ni'am, ayahanda dari Sinta.
Baca juga: Menguak Fakta Kasus Mutilasi di Jakarta Utara, Fauzan Bawa Mayat Korban Lewat Tangga Selebar Badan
Kesedihan masih terlihat dari raut wajah Ni'am yang murung. Ia tampak gelisah menunggu kedatangan jasad putri sulungnya.
Kegelisahan itu tercermin dari gerak-geriknya yang berpindah-pindah posisi dari duduk di bangku plastik tersebut ke beberapa sudut rumah, hingga membaringkan diri di teras rumah yang lebih mirip seperti pendopo.
Di salah satu kursi juga tampak wanita dengan wajah mirip dengan korban, Sinta Hadiyani.
Dari penuturan keluarga dan warga setempat, wanita itu merupakan kembaran Sinta Handiyani, yakni Santi Handiyani (40).
Santi pun berbagi cerita kepada Tribunnews perihal dirinya dan korban.
Ia mengaku dirinya dan korban merupakan anak kembar dari enam bersaudara.
Dirinya dan Sinta Handiyani terlahir kembar di Babakan, Kabupaten Tangerang, pada April 1984 lalu.
Sinta lahir terlebih dahulu atau anak pertama, hanya berselang lima menit dari Santi.
"Ya, saya dan Sinta anak kembar," ujar Santi.
Baca juga: Update Kasus Judi Online di Komdigi: Tersangka Bertambah 3 Menjadi 14 Orang, Ketiganya Warga Sipil
Santi mengaku masih belum percaya saudara kembarnya meninggal dengan tragis yakni dimutilsasi oleh pelaku bernama Fauza Fahmi.
"Saya sebelum dengar namanya, enggak mungkin. Pas polisi nyebut namanya baru kaget, 'masa sih'," tutur wanita berkerudung itu.
Santi kemudian memperlihatkan sebuah foto yang menjadi kenangannya bersama Sinta semasa kepada Tribunnews.
Dalam foto tersebut keduanya mengenakan gamis dan kerudung seragam berwarna merah muda.