Menurut pengakuan Fauzan, ia tega membunuh sampai menggorok leher Sinta dan membuang jasad dan kepalanya secara terpisah karena sakit hati.
Fauzan geram karena Sinta menghina istri dan ibundanya dengan sebutan pelacur.
"Sakit hati. Korban merendahkan istri saya, ibu Saya. Korban ngucapin istri saya pelacur, orangtua saya pelacur," kata Fauzan saat diperiksa polisi, dikutip dari akun Instagram Subdit Jatanras Polda Metro Jaya.
Kasus ini terungkap setelah pada Selasa (29/10/2024), warga di Pelabuhan Muara Baru menemukan mayat Sinta dalam kondisi tanpa kepala dan terbungkus rapi dalam karung.
Pascapenemuan mayat itu, polisi langsung melakukan penyelidikan dan akhirnya menemukan potongan kepala di Jalan Inspeksi Waduk Pluit, 600 meter dari titik penemuan tubuh korban.
Fauzan sendiri ditangkap dari rumahnya 1 x 24 jam setelah penemuan mayat pada Selasa pagi.
Hasil penyelidikan terkini, Fauzan membunuh Sinta di rumahnya dengan cara mencekik korban lalu memenggal lehernya menggunakan pisau.
Serangkaian aksi pembunuhan yang dilakukan Fauzan juga terekam dalam dua rekaman CCTV di sekitar Muara Baru.
Rekaman CCTV pertama dari kediaman Fauzan di Gang Masjid, RT 18 RW 17 memperlihatkan detik-detik pelaku membawa mayat korban yang terbungkus karung dengan menggunakan gerobak.
Kemudian, CCTV kedua di Pasar Muara Baru Ujung merekam saat Fauzan mengangkat karung isi mayat itu ke atas bak mobil.
Fauzan lalu mengemudikan sendiri mobil bak terbuka yang dipinjamnya dari tetangga untuk membuang mayat Sinta.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pak RT Muara Baru Ikut Telusuri Istri dan Anak dari Fauzan Pemutilasi Sinta, Keberadaannya Misterius