TRIBUNNEWS.COM - Beredar foto tersangka kasus penganiayaan, anak pemilik toko roti di Cakung, Jakarta Timur, George Sugama Halim (35), dengan tiga anggota TNI Angkatan Darat (AD).
Foto tersebut dibagikan di media sosial X @Opp pada Minggu (15/12/2024), dengan narasi George mendapat bekingan dari prajurit TNI.
Unggahan tersebut sempat viral karena George masih bebas, meski korban sudah melaporkan kasus penganiayaan sejak Jumat (18/10/2024).
Kini, George telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan pegawai toko roti berinisial D.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, membantah ada prajurit TNI AD yang melindungi George agar tak diproses pidana.
"Narasi Polisi Militer TNI AD membeking anak dari bos toko roti sama sekali tidak benar," tegasnya, Senin (16/12/2024).
Ia membenarkan tiga orang yang berfoto dengan George merupakan anggota TNI, namun foto tersebut diambil pada 2021.
"(Foto itu) jauh sebelum kejadian penganiayaan yang viral saat ini. Bahkan salah satu anggota Polisi Militer yang fotonya beredar di medsos X telah lama pensiun," lanjutnya.
Menurutnya, pertemuan George dengan tiga anggota TNI karena relasi pertemanan dan tidak ada kaitannya dengan kasus penganiayaan.
"Proses hukum bagi yang bersangkutan (anak bos toko roti) tetap berlanjut sesuai ketentuan yang berlaku, tanpa ada sedikit pun intervensi dari TNI AD karena memang tidak ada kaitannya," tandasnya.
Beredar kabar George kebal hukum sehingga kasus ini baru diungkap setelah viral.
Baca juga: George, Anak Bos Toko Roti di Cakung Dikenal Tempramental, Kerap Rusak dan Lempar Barang Saat Emosi
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, membantahnya dan tak menemukan narasi George kebal hukum di BAP yang ditulis korban.
"Pelapor menyampaikan hal itu (George Sugama kebal hukum) di BAP, tidak ada sama sekali. Jadi kami tidak bisa berasumsi bahwa itu benar terjadi atau tidak. Karena nanti kami akan meminta keterangan lanjutan," jelasnya, Senin.
Diketahui, sempat dikabarkan George berupaya kabur dengan pergi ke Sukabumi, Jawa Barat.