TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rizky Agam, anak dari pemilik rental mobil Makur Jaya, sempat meminta bantuan polisi untuk mendampingi mengejar pelaku yang membawa kabur mobilnya.
Namun, kata dia, permintaan itu ditolak polisi di Polsel Cinangka Banteng.
Tidak berapa lama setelah itu, ayahnya yakni Ilyas Abdulrahman (49), tewas ditembak di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak atau Tol Tangerang, Banten, Kamis (2/1/2025).
Pelaku mengaku anggota TNI sebelum melepaskan tembakan.
Baca berita selengkapnya : Ayah Agam Tewas Ditembak di Dada oleh Pelaku yang Mengaku Anggota TNI
Penjelasan Polsek Cinangka
Terkait hal itu, Kopelsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan membantah tuduhan penolakan pendampingan tersebut.
Ia berdalih enggan gegabah memberikan pendampingan karena menyangkut keselamatan semua pihak.
"Itu narasi menolak pendampingan tidak benar. Kami hanya memastikan kondisi aman sebelum bertindak," katanya dikutip dari Kompas.com.
Asep menjelaskan pada Kamis sekitar pukul 01.00 WIB ada tiga orang datang ke Polsek Cinangka.
Mereka mengaku sebagai leasing yang hendak mengejar mobil.
Petugas kemudian meminta dokumen kendaraan yang akan dikejar tetapi mereka tak bisa menunjukkannya.
"Karena mengaku leasing, kami meminta dokumen. Kami tidak mau sembarangan bertindak tanpa dasar yang jelas," tegasnya.
Petugas lantas menyarankan agar korban membuat laporan resmi tetapi mereka pergi dengan alasan mengambil dokumen dan tidak kembali.
Polisi Bilang Ada Prosesnya
Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa, mengakui bahwa korban memang melapor ke Polsek Cinangka untuk meminta pendampingan sebelum tewas ditembak.
Dalam laporannya, kata Purbawa, korban mengaku bahwa mobil yang tengah dikejar adalah mobil leasing.