Lebih lanjut, Pramono Anung mengaku, sudah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta untuk melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC).
Melalui modifikasi cuaca ini, diharapkan bisa mengurangi intensitas hujan yang turun di Jakarta dan sekitarnya.
Sebab, lanjut Pram, banjir yang terjadi di Jakarta sekarang boleh dikatakan mayoritas hampir 90 persen lebih adalah kiriman.
Tak hanya itu, Pram mengaku bakal mengaktifkan Kampung Siaga Bencana.
“Kami sudah memutuskan untuk Kampung Siaga Bencana untuk diaktifkan. Kampung Siaga Bencana ini kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan swasta untuk membantu masyarakat yang terdampak,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, mengatakan pihaknya sudah berusaha mengantisipasi banjir.
Sejauh ini, Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan pengerukan sungai hingga menyiagakan pompa-pompa di wilayah rawan.
Namun, faktor cuaca disebut Doel masih menjadi tantangan utama dalam upaya penanganan banjir Jakarta.
“Kalau mengikuti 100 hari kerja kami, kami lakukan pengerukan sungai, pengerukan waduk-waduk. Cuma memang, masalah curah hujan, itu semua keputusan Tuhan,” ucapnya, Selasa.
Terkait penanggulangan banjir, Rano Karno bersama Pramono Anung sudah mengumpulkan jajarannya.
Baca juga: Banjir di Jakarta, Bogor Depok dan Bekasi: Ribuan Jiwa Butuh Makanan hingga Tempat Tinggal Sementara
Rano Karno atau kerap dipanggil Si Doel ini, mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk serius dalam mengatasi masalah banjir.
Lebih lanjut Doel menyebut, Pemprov DKI Jakarta tak bisa sendirian dalam mengatasi masalah banjir.
Pasalnya, Jakarta memiliki keterbatasan anggaran, sehingga diperlukan campur tangan pemerintah pusat.
“Kita mampu, tapi tentu tidak akan kelar dalam satu tahun dengan anggaran terbatas. Nah, sekarang dengan bantuan program PSN, kita akan lebih fokus untuk membenahi Ciliwung,” ungkapnya.