TRIBUNNEWS.COM - Tyre Wall bukan menjadi satu-satunya fitur keamanan yang berada dalam sebuah lintasan balap MotoGP.
Gravel menjadi satu di antara komponen penting dari bagian fitur keamanan ajang balap Grand Prix.
Sebagaimana yang diketahui, MotoGP 2022 akan berlaga di Indonesia, tepatnya di Sirkuit Mandalika, Maret nanti.
Namun sebelum event akbar ini terlaksana, Marc Marquez dkk terlebih dahulu akan menjajal lintasan yang memiliki 17 tikungan ini.
Ya, pada 11 hingga 13 Februari nanti, para rider MotoGP 2022 memiliki agenda untuk menggelar tes pramusim di Mandalika.
Sirkuit dengan panjang 4,3 km ini terus berbenah untuk menyambut The Baby Alien dkk. Satu di antaranya ialah penggunaan Gravel.
Gravel adalah area besar yang diisi oleh batu-batu kerikil dan cukup dalam.
Gunanya adalah untuk menghentikan pebalap yang terseret ke luar trek. Ketika pbalap masuk ke Gravel, biasanya akan terjatuh karena cukup dalam.
"Fungsi Gravel sangat penting jika terjadi rem blong atau bahkan insiden kecelakaan lainnya," terang pembalap rally Nasional, Denny Pribadi kepada redaksi Tribunnews.
"Jika pembalap keluar dari lintasan, ban pembalap langsung masuk ke dalam Gravel (ambles)."
Keberadaan Gravel merupakan fitur keamanan pertama ketika pembalap keluar dari trek akibat sebuah insiden.
Gravel memiliki fungsi untuk menahan laju sepeda motor rider yang melaju tak terkendali.
Maklum, kecepatan kuda besi di MotoGP bisa mencapai hingga 300 km/jam.
Artinya, hamparan kerikil di pentas MotoGP memiliki fungsi yang tergolong krusial. Lebih-lebih saat pembalap mengalami crash maupun kecelakaan lain.
Selain Gravel, ada beberapa fitur keamanan lainnya di MotoGP.
Di antaranya adalah Tyre Wall (tumpukan ban), Marshal maupun Run Off Area.
(Tribunnews.com/Giri).