TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menghadiri langsung sesi latihan bebas dan kualifikasi MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (19/3/2022).
Bersama sang istri, Ganjar duduk di kursi Zona A dengan para penonton MotoGP lainnya.
Ganjar mengatakan MotoGP seri Mandalika ini memang menjadi event yang sangat ditunggu-tunggu.
Terlihat dari antusiasme masyarakat yang luar biasa, hingga menyebabkan penuhnya penerbangan, hotel, hingga jalanan.
Baca juga: Presiden Jokowi Akan Buka MotoGP Mandalika Besok
Ganjar pun berharap ke depannya agar MotoGP seri Mandalika ini tidak hanya menjadi sekedar event balap.
Namun, juga menjadi sarana untuk menumbuhkan pariwisata dan ekonomi di Mandalika.
"Ya ini ditunggu-tunggu, antusiasme masyarakat luar biasa. Penerbangan penuh, hotel penuh, jalan penuh."
"Mudah-mudahan ini tidak hanya sekedar event balap MotoGP, tapi kembali akan mengungkit pariwisata, ekonomi tumbuh lagi," kata Ganjar dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (19/3/2022).
Baca juga: Efek MotoGP Mandalika 2022, Pasar Pancingan Desa Bilebante Lombok Semakin Banyak Pengunjung
Lebih lanjut, Ganjar juga mengomentari perbaikan Sirkuit Mandalika setelah sebelumnya sempat digunakan untuk ajang WBSK.
Ganjar pun mengapresiasi pihak terkait yang telah melakukan percepatan untuk perbaikan Sirkuit Mandalika.
Meskipun Ganjar masih merasa perbaikan tersebut belum sepenuhnya tuntas.
Namun, Ganjar menyebut, bangunan-bangunan utama di Sirkuit Mandalika sudah jauh lebih bagus dibanding sebelumnya.
Baca juga: Berita Foto : Momen Pebalap Adu Cepat Pada Kualifikasi MotoGP Mandalika
"Ya setidaknya mereka pemegang otoritas agak ngebut, gas pol dikit melakukan percepatan-percepatan. Tapi, memang rasanya masih belum tuntas."
"Intinya bangunan-bangunan utama sudah mulai dibereskan, jauh lebih bagus sekarang," ungkap Ganjar.
Baca juga: Ganjar Antusias Saksikan GP Mandalika, Ikut Antre dengan Penonton Lain saat Masuk Sirkuit
Warga Lokal Nonton MotoGP Mandalika dari Perbukitan
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, perhelatan MotoGP Mandalika menyita perhatian dari seluruh dunia.
Tak terkecuali antusias dari warga lokal di sekitar kawasan Mandalika yang ingin menyaksikan event akbar tersebut.
Beragam cara ditempuh warga sekitar agar dapat menyaksikan gelaran balapan dunia, MotoGP Mandalika.
Termasuk menonton Marc Marquez cs dari area perbuktikan yang berada di dekat kawasan Mandalika menjadi salah satu opsi.
Baca juga: Diundang Sandiaga Uno, Dady Bocah Komentator MotoGP Hadir di Sirkuit Mandalika
Cara itu dilakukan sebagian warga lokal agar dapat melihat aksi dari Marc Marquez cs di lintasan Mandalika secara gratis.
Kendati begitu, dikutip dari TribunLombok, Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) telah mengerahkan aparrat untuk bersiaga di sekitar perbukitan Mandalika.
Aparat yang bertugas telah berada di kawasan perbukitan sejak Selasa (15/3/2022) hingga Minggu (20/3/2022.
Komisaris Polisi, Budi Marjoko, Perwira Brimob Polda NTB juga memberikan keterangan terkait itu.
Pihaknya menerangkan bahwa Brimob Polda NTB bertanggung jawab terkait pengamanan di Bukit Rangkap, Dewa Kuta, Mandalika.
Baca juga: Sensasi Nonton MotoGP Mandalika dari Tribun Sultan Hingga dari Bukit Kuburan, Begini Rasanya
Pengamanan tersebut tergabung dalam Satuan Tugas Penindakan dan Penegakan Hukum.
Terdapat beberapa area perbukitan yang dijaga ketat oleh para aparat.
Adalah Bukit Makam, Bukit Jokowi, Bukit Patar, Bukit Ketiung, Bukit 360, dan Bukit Seger.
Sebanyak 47 personel ditempatkan untuk menjaga tujuh bukit tersebut.
Seluruh aparat yang bertugas akan bersiaga selama 24 jam.
Baca juga: Menonton MotoGP Mandalika 2022 dari Bukit Kuburan, Gratis Tapi Bersyarat
Bahkan, usaha pengamanan tersebut hingga mendirikan tenda.
Kendati begitu, aparat menerangkan kepada warga lokal jika ingin menonton melalui bukit, harus tetap tertib.
Ketertiban itu seperti, tidak membawa minuman keras, sajam, hingga cermin yang akan membahayakan rider ketika turun di lintasan.
Payung juga termasuk benda yang tidak boleh dibawa karena berpotensi bisa terbang dan berbahaya untuk warga lain.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Niken Thalia)