News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

MPR Imbau Ormas Islam Utamakan Persamaan, Bukan Perbedaan

Penulis: Sponsored Content
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua MPR Zulkifli Hasan di Rekernas I Al Jamiyatul Washliyah, Bogor, Sabtu (30/1/2016).

TRIBUNNEWS.COM — Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI menghimbau setiap ormas Islam mengutamakan persamaan, bukan perbedaan. Segala perbedaan di setiap ormas biarlah menjadi ciri khas masing-masing yang saling memperkaya satu sama lain.

Hal itu ditegaskan Ketua MPR Zulkifli Hasan saat menghadiri Rakernas I Al Jamiyatul Washliyah di Bogor, Sabtu (30/1/2016).

Dalam kesempatan itu, ia menegaskan masalah kerukunan yang mengutamakan persamaan hendaknya menjadi fokus mulai saat ini, terlepas dari ormas itu Al Jamiyatul Washliyah, Dewan Dakwah, Muhammadiyah atau bahkan Nahdatul Ulama.

Salah satu konsep penting yang bisa menjadi landasan persamaan adalah Empat Pilar MPR RI yang berupa Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

Hal tersebut, menurut Zulkifli, dapat diterapkan di tingkat provinsi maupun kabupaten di seluruh Indonesia.

“Sudahi dulu pertengkaran, hindari perbedaan. Kita tingkatkan sumber daya manusia agar tidak kalah bersaing dengan negara lain,” tegas Zulfkifli dalam kesempatan tersebut.

Selain menyoroti masalah perbedaan yang masih sering menjadi ajang konflik dan adu domba, Ketua MPR memandang sumber daya manusia merupakan tantangan lain yang masih dihadapi ormas Islam di Indonesia selain ekonomi.

Sumber daya manusia umat Islam di Indonesia, sebut Zulkifli, masih tertinggal dengan negara lain. Oleh karena itu perlu ditingkatkan segera.

Salah satu penyebab kenapa sumber daya manusia tertinggal adalah masalah ekonomi. Zulkifli mengatakan, umat Islam di Indonesia masih lemah dari segi ekonomi.

“Bagaimana kita fokus memajukan dan mengembangkan ekonomi umat, sehingga orang miskin berkurang dan mampu mengembangkan ekonominya,” ujar Zulkifli.

Dalam acara Rakornas yang turut dihadiri Menteri Agama dan Ketua Umum PB Al Jamiyatul Washliyah Yusnar Yusuf Rangkuli, sekitar 100 peserta dari berbagai daerah Indonesia turut mengikuti acara dan sambutan Ketua MPR itu.

Organisasi Islam yang berdiri tahun 1930 tersebut baru menyelenggarakan Rakernas pertama sejak kepengurusan baru dilantik April 2015 silam. Oleh karenanya, konsolidasi dan penyatuan pemahaman nilai-nilai Islam yang disepakati bersama menjadi penting.

Menurut Zulkifli yang concern terhadap nilai-nilai keislaman, selain sumber daya manusia dan ekonomi, masalah lain yang kerap menghampiri umat Islam di Indonesia adalah radikalisme.

Adanya ormas seperti Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang meresahkan masyarakat adalah salah satu contoh. Ia lantas mengharapkan ormas-ormas Islam membina umatnya dengan cerdas, sehingga tidak terpengaruh gerakan radikalisme seperti Gafatar.

“Jangan mudah terpengaruh janji-janji surga seperti itu,” tegas Zulkifli Hasan.

Ia kemudian mencotohkan salah satu korban pengikut Gafatar, Dr Rita yang memiliki latar belakang yang mapan.

“Seseorang yang intelek, suaminya dokter spesialis, ekonominya mapan, keluarganya harmonis saja bisa terpengaruh, apalagi yang lain,” tandas Ketua MPR. (advertorial)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini