TRIBUNNEWS.COM - Pengemudi ojek online, nelayan, petani, ibu rumah tangga, pelaku usaha kecil dan menengah, serta ratusan masyarakat lainnya yang memiliki beragam profesi memenuhi Aula Kantor Kecamatan Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (7/12/2023).
Kedatangan mereka dari berbagai kota dan kabupaten di Jateng itu untuk mengikuti pertemuan yang bertema "Kesatuan dan Kerukunan Masyarakat Memperkokoh Ketahanan Keluarga".
Pertemuan yang terselenggara berkat kerja sama Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dengan Forum Komunikasi Ketahanan Keluarga Jateng itu juga dihadiri oleh Wakil Ketua MPR Prof. Dr. Ir. H. Fadel Muhammad, Anggota MPR/DPD Dapil Jateng Denty Eka Widi Pratiwi SE, MH; dan Ketua Forum Ketahanan Keluarga Jateng, Septi Wulandari.
Dalam pertemuan yang digelar selepas pukul 14.00 WIB itu dijadikan sebagai sesi sambung rasa dan curhat bersama Fadel Muhammad. Kepada Fadel, masyarakat menyampaikan keluhan soal mahalnya harga gula, sulitnya mencari benih ikan, hingga soal dampak buruk kemajuan teknologi informasi.
Baca juga: Fadel Muhammad Apresiasi Program Unggulan Universitas Andalas di Bidang Ketahanan Pangan
Fadel Muhammad mengatakan dirinya datang ke Semarang atas undangan Denty Eka Widi Pratiwi. "Di sini kita mendengar berbagai macam aspirasi masyarakat mengenai masalah-masalah yang kurang atau belum mendapat perhatian dari pemerintah," ujarnya.
Mendapat curhatan tingginya harga gula, mantan Gubernur Gorontalo itu mengatakan dirinya akan menyampaikan langsung masalah itu kepada menteri terkait.
"Terkait harga gula yang semakin mahal, nanti saya akan laporkan kepada Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan," tuturnya.
Ia berharap setelah melaporkan naiknya harga gula ke rekan yang ada di eksekutif, laporan tersebut dapat segera ditindaklanjuti dengan menurunkan stafnya untuk datang ke Jateng.
Demikian pula bila ada nelayan dan petani kekurangan bibit ikan dan benih, dirinya juga akan menyampaikan kepada menteri terkait.
Baca juga: Fadel Muhammad Imbau Masyarakat Agar Tetap Tenang Jelang Pemilu 2024
Fadel Muhammad menegaskan kepala daerah seperti gubernur, walikota, dan bupati, harus bertanggungjawab terhadap produksi rakyat.
"Kepala daerah tidak boleh hanya menjadi penonton terhadap masalah yang ada. Masyarakat harus diberdayakan," ujarnya.
Memperhatikan masalah yang ada ditegaskan merupakan tugas utama yang perlu dilakukan oleh pemerintah. Hal demikian menurutnya dilakukan saat dirinya menjadi Gubernur Gorontalo. Ia mengatakan, keberhasilan seorang kepala daerah terlihat dari meningkatnya pendapatan masyarakat dan turunnya kemiskinan di daerah. (*)