News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bachtiar Ali: Jangan Bermimpi untuk Mengubah Pancasila

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bachtiar Ali

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, PADANG -‎ Ketua Fraksi Nasdem di MPR, Bachtiar Ali mengajak masyarakat tidak ragu untuk mengamalkan Pancasila.

Menurutnya, Pancasila tidak dapat diubah dan jangan ada yang mencoba-coba mengubahnya.

"‎Masyarakat untuk tidak ragu-ragu lagi pada Pancasila dan jangan bermimpi untuk mengubah Pancasila," kata Bachtiar di Nagari Sulit Air, Kabupaten Solok, Padang, Sabtu (30/4/2016).

Bachtiar menuturkan, ‎sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia adalah bangsa yang dimiliki banyak suku dan etnis.

Indonesia ditegaskannya berbeda dengan Malaysia yang diperuntukkan bagi orang Melayu dan Islam.

"Dalam soal bahasa Indonesia, bangsa ini sepakat menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bahasa persatuan sudah digagas kaum muda sejak tahun 1928," tuturnya.

Bachtiar Ali pun bangga dengan kaum muda memilih bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia padahal pada waktu itu para kaum muda terpelajar itu mayoritas menggunakan bahasa Belanda.

Ditambahkannya, bahasa Melayu dipilih sebab bahasa ini sebagai bahasa lingua franca, bahasa pergaulan di wilayah Asia Tenggara dan Asia Selatan.

Dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan maka bangsa ini bisa menjadi kompak.

Ia membandingkan dengan Belgia yang memiliki banyak bahasa sehingga di antara mereka rawan dengan perpecahan.

"Mereka tak punya bahasa persatuan," katanya.

Dalam soal Undang Undang Dasar 1945, Bachtiar Ali menuturkan bahwa konstitusi boleh diamandemen namun Pembukaan Undang Undang Dasar tidak boleh diubah sebab merupakan roh bangsa.

Dirinya pun bangga dengan konstitusi ini sebab dalam soal hak asasi manusia, kita lebih dulu dengan bangsa lain.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini