Diakui generasi ini adalah kelompok masyarakat yang cerdas. Ditegaskan mereka harus mampu bersaing dengan generasi milineal bangsa lain namun juga wajib memiliki ketahanan bangsa, jati diri. "Generasi milineal harus mampu menerjemahkan Pancasila dalam kehidupan keseharian," harapnya.
"Agar ideologi kita sebagai living ideology," tambahnya.
Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Syamsul Hadi Irsyad, dalam kesempatan itu meminta seluruh mahasiswa agar menegakkan Pancasila dan tak terpengaruh dengan politik politikus yang mengedepankan kepentingan sesaat. "Mereka adalah politikus yang menganggap seolah-olah Pancasila adalah miliknya," tuturnya.
Dirinya mengajak generasi milineal di kampus untuk mempertahankan, menunjukkan, dan memperjuangkan hal-hal yang dibutuhkan masyarakat. "Bukan malah sebaliknya," ungkapnya.
"Perguruan tinggi Muhammadiyah harus mampu menjadi penerang dan kemajuan masyarakat," harapnya.
Kehadiran Ma'ruf Cahyono diakui sebagai fasilitator mengenalkan Pancasila lebih dalam pada mahasiswa. Dengan mengenalkan Pancasila diharapkan pemahaman demokrasi pada mahasiswa menjadi lebih baik. Diakui demokrasi saat ini hanya dilandasi pada jumlah pemilih.
"Padahal mereka yang banyak belum tentu disertai kebenaran dan kesucian," ungkapnya. (*)