TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, dalam sebuah acara yang disiarkan secara langsung, di Jakarta, 22 April 2020, mengatakan dalam menghadapi pandemi Covid-19, MPR bersama dengan BPIP, perusahaan jasa, organisasi massa, dan komponen masyarakat lainnya, bahu membahu bersatu untuk membantu mayarakat yang terdampak pandemi Covid-19. “Pandemi ini tak hanya dialami oleh bangsa Indonesia namun juga dirasakan oleh bangsa-bangsa yang lain,” ujarnya.
Dalam acara yang bertema "Spirit Nilai Pancasila di Tengah Wabah Corona" Jazilul menuturkan kerja sama MPR dengan berbagai lembaga itu merupakan bentuk solidaritas kebangsaan. “Kita bangun solidaritas untuk membantu terdampak pandemi covid-19,” ujar pria asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Solidaritas dikatakan penting apalagi saat ini obat untuk mencegah virus Covid-19 belum ditemukan.
Pandemi covid-19 menurut Jazilul merupakan suatu bentuk ujian. Ujian yang tidak hanya dihadapi oleh individu namun juga kepada bangsa dan negara. “Akan banyak ujian yang kita hadapi,” ucapnya.
Ujian yang ada menurutnya akan mengukur seberapa besar kekuatan bangsa dan perekonomian yang ada. “Juga menguji seberapa tinggi solidaritas kita,” paparnya.
Jazilul mengungkapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membuat usaha seperti restoran, toko, warung, dan yang lain terdampak secara ekonomi.
“Nah dampak seperti ini 'apakah bisa diatasi?’ tanyanya. Diakui MPR bersama 7 lembaga negara lainnya telah melakukan koordinasi melalui video conference untuk menyatukan persepsi terhadap pademi covid-19 agar adanya satu sikap dalam mengarahkan masyarakat. “Wabah ini merupakan tanggung jawab bersama,” paparnya. Jazilul mengatakan masalah ini harus diatasi secara gotong royong. Tanpa hal yang demikian menurutnya tak bisa ditangani. “Tak ada yang bisa menolong kecuali kekuatan kita sendiri, yakni gotong royong,” tuturnya.
Diharapkan semua unsur pemerintahan bahkan sampai tingkat RT untuk menjaga lingkungan dengan baik untuk mencegah penularan.
“Bila ada apa-apa harus segera dilaporkan ke aparat dan pemerintahan yang terdekat,” ucapnya. Hal demikian dimaksudkan agar masalah yang ada segera bisa ditangani. Dirinya berharap agar pemerintah membuat aturan yang lebih tegas dalam penanganan pandemi Covid-19 ini.