TRIBUNNEWS.COM - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) secara simbolis menyerahkan donasi Rp 50 juta serta paket sembako untuk membantu masyarakat korban banjir di Kalimantan Selatan, yang akan disalurkan melalui IMI Pengprov Kalimantan Selatan. Sejak peristiwa banjir melanda, IMI Kalimantan Selatan dibawah kepemimpinan Edy Sudarmadi telah menyalurkan berbagai bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Kalimantan Selatan.
"Bukan tentang besar kecilnya bantuan yang diberikan, melainkan wujud aksi nyata keluarga besar IMI bergotong royong membantu sesama saudara sebangsa yang terkena musibah. IMI bukan hanya organisasi yang fokus pada pengembangan industri dan olahraga otomotif, melainkan juga fokus pada pengembangan solidaritas sosial. Prinsipnya, IMI tak akan tinggal diam menyaksikan saudara sebangsa terkena musibah. Bantuan ini menjadi wujud solidaritas bahwa masyarakat Kalimantan Selatan tak sendirian menghadapi musibah banjir ini," ujar Bamsoet usai secara simbolis menyerahkan donasi untuk korban banjir di Kalimantan Selatan, di Jakarta, Rabu (20/1/21).
Turut hadir para pengurus IMI Pusat, antara lain Badan Pengawas Kombes (Pol) Samsul Bahri; para Wakil Ketua Umum, Sadikin Aksa, Rifat Sungkar, Riyanto, dan Tengku Irvan Bahran. Hadir pula Ketua dan sekretaris IMI DKI Jakarta, Ananda Eko dan Doddy; perwakilan IMI Kalimantan Selatan, Iwan Panji. Serta para pengurus KONI DKI Jakarta, yakni Ketua Laksma TNI (purn) Djamhuron Wibowo, Sekretaris Umum, Jamron, dan Wakil Sekretaris Umum Suhendro Baskito.
Ketua DPR RI ke-20 ini mengungkapkan, analisis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menggunakan data satelit Himawari-8 menunjukan bahwa liputan awan penghasil hujan terjadi sejak 12 Januari hingga 13 Januari, dan masih berlangsung hingga 15 Januari 2021. Curah hujan inilah yang menjadi salah satu penyebab banjir di provinsi Kalimantan Selatan.
"LAPAN juga menganalisis luas genangan banjir yang terjadi dengan menggunakan data satelit Sentinel 1A pada 12 Juli 2020 (sebelum banjir) dan pada 13 Januari 2021 (saat/setelah banjir). Luas genangan tertinggi, sekitar 60 ribu hektar terdapat di Kabupaten Barito Kuala. Selanjutnya di Kabupaten Banjar sekitar 40 ribu hektar, dan Kabupaten Tanah Laut sekitar 29 ribu hektar," ungkap Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini memaparkan, per tanggal 19 Januari 2021 kemarin, BNPB Kalimantan Selatan mencatat ada 3.138 KK dengan 6.690 jiwa yang menjadi korban banjir di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Di Kabupaten Tabalong ada 253 KK dengan 770 jiwa.
"Di Kabupaten Tapin ada 515 KK dengan 1.492 jiwa. Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah ada 16.100 KK dengan 64.400 jiwa. Di Kota Banjarbaru ada 2.116 KK dengan 5.752 jiwa. Sementara di Kabupaten Balangan ada 6.235 KK dengan 19.100 jiwa," papar Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum Depinas SOKSI ini menambahkan, sementara di Kabupaten Hulu Sungai Utara ada 7.865 KK dengan 25.189 jiwa. Di Kota Banjarmasin ada 15.909 KK dengan 51.453 jiwa. Di Kabupaten Tanah Laut ada 8.870 KK dengan 27.815 jiwa. Di Kabupaten Banjar ada 30.778 KK dengan 120.416 jiwa. Sedangkan di Kabupaten Barito Kuala ada 13.568 KK dengan 19.142 jiwa.
"Fasilitas dan infrastruktur terdampak banjir meliputi 58 tempat ibadah, 48 sekolah, 69.980 rumah tinggal, 14 jembatan, 15 warga meninggal dunia, dan 18.294 meter jalan raya yang rusak. Kita berharap setelah kunjungan Presiden Jokowi ke Kalimantan Selatan pada 18 Januari 2021 kemarin, proses penanggulangan banjir bisa berjalan cepat. Sehingga masyarakat Kalimantan Selatan tak terlalu lama berada dalam kesulitan," pungkas Bamsoet.