TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua MPR Dr. H. Jazilul Fawaid, SQ., MA mengatakan bahwa pendidikan politik adalah kunci pelaksanaan demokrasi yang bermartabat. Demokrasi sebenarnya bagus dan murni, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat serta dijalankan penuh berdasar kedaulatan rakyat. Tapi, memang ibarat obat yang dibuat untuk kebaikan tentu ada efek sampingnya.
Efek samping demokrasi itu adalah politik uang atau transaksional. Inilah yang harus diwaspadai dan dihindari dengan pendidikan politik yang baik dan benar kepada rakyat. Rakyat diarahkan untuk memilih partai politik (parpol) atau pimpinan daerah misalnya dengan melihat kepada kemampuannya, rekam jejaknya serta visi dan misinya.
Hal tersebut disampaikan Pimpinan MPR dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang biasa disapa Gus Jazil ini saat menjadi narasumber utama dalam acara Seminar Pengembangan Demokratisasi dan Partisipasi Politik Bagi Supra dan Infra Struktur Politik Kabupaten Bojonegoro bertema 'Melalui Harmonisasi Kita Tingkatkan Peran Supra dan Infra Struktur Politik Dalam Pembangunan Menuju Bojonegoro Yang Produktif dan Energik', di ruang pertemuan Angling Dharma, Kompleks Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (11/2/2021).
Hadir dalam acara yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat tersebut, Bupati Kabupaten Bojonegoro Anna Muawanah, Ketua Komisi A DPRD Bojonegoro Agung Handoyo, perwakilan partai-partai politik, perwakilan ormas dan organisasi wartawan se Kabupaten Bojonegoro.
Penerapan demokrasi yang mampu menghilangkan efek sampingnya lanjut Gus Jazil, akan berdampak besar kepada rakyat terutama di daerah. Rakyat akan memiliki pemimpin yang amanah dan mampu mengelola semua potensi kekayaan daerahnya sebesar-besarnya demi kemakmuran rakyat.
"Contohnya di Bojonegoro ini yang memiliki potensi kekayaan alam luarbiasa terutama minyak dan gas bumi (Migas). Bisa dibayangkan jika itu semua untuk rakyat," ujarnya.
Selanjutnya, tambah Gus Jazil, adalah harmonisasi. Seluruh elemen masyarakat mulai dari pemerintah, ormas, rakyat harus saling bersinergi untuk mencapai cita-cita bersama.
"Harmoni ini jangan dianggap remeh. Tubuh kita bekerja karena ada harmoni saling mendukung satu sama lain. Tanpa harmoni rusak tubuh kita. Begitu juga dengan kehidupan berbangsa dan bernegara," tambahnya.
Gus Jazil melihat bahwa akar dari penerapan demokrasi yang membawa kemaslahatan adalah partai politik. Untuk itu, pria kelahiran Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur ini mengajak partai-partai politik untuk terus dan konsisten mencerdaskan rakyat dengan melakukan edukasi politik. Sebab, itulah tujuan dibentuknya parpol. Kalau sampai parpol tidak mampu melakukan itu, maka justru parpol hanya akan menjadi beban demokrasi.
"Itu memang tugas yang berat buat parpol tapi harus dilakukan demi rakyat, bangsa dan negara," ujarnya. (*)