TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid menegaskan bahwa kecintaan warga Nahdlatul Ulama khususnya Gerakan Pemuda Ansor terhadap Republik Indonesia tidak perlu dipertanyakan lagi. Ini ditunjukkan dengan platform Gerakan Pemuda Ansor yang sudah berisi implementasi dari Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika).
“Dalam platform Gerakan Pemuda Ansor, ruh keimanan dan ruh kebangsaan menjadi satu tarikan nafas. Sehingga kalau berbicara tentang Empat Pilar MPR, bagi Ansor pengamalan dan implementasi Empat Pilar MPR sebenarnya sudah selesai,” kata Jazilul Fawaid dalam Sosialisasi Empat Pilar kepada Gerakan Pemuda Ansor Wilayah Banten, di Serang, Selasa (22/2/2021). Sosialisasi ini juga dihadiri anggota MPR dari Fraksi PKB, Rano Alfath.
Gus Jazil, sapaan Jazilul Fawaid, mengungkapkan bahwa Ansor mengajarkan kepada kadernya untuk memiliki integritas keimanan. Di sisi lain, Ansor berada dalam kemasyarakatan dan kenegaraan. “Jadi, Gerakan Pemuda Ansor bermain di dua level, yaitu level keagamaan dan level kemasyarakatan atau kenegaraan. Sehingga dalam plaftorm Ansor ruh keimanan dan kebangsaan menjadi satu tarikan nafas,” jelasnya.
Gus Jazil memberi contoh lagu-lagu (mars) dan slogan-slogan kepada kader Ansor. Seperti Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bagi Ansor adalah harga mati. “Ansor sudah mengamalkan sila-sila Pancasila. Hanya sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia yang belum tercapai. Tapi, kalau kita memiliki konsistensi dalam perjuangan, Indonesia akan bangkit dan memberikan keadilan kepada seluruh rakyat,” ujarnya.
Karena itu, Gus Jazil berharap kader-kader Gerakan Pemuda Ansor tidak perlu berkecil hati karena NU dan Gerakan Pemuda Ansor sudah memberikan sumbangsih kepada republik ini. “Jangan sampai NU atau Ansor patah arang dalam kecintaan pada negara yang menjadi warisan para ulama, termasuk ulama NU ini,” ujarnya.
Gus Jazil menyebutkan dalam setiap peralihan era, NU dan Gerakan Pemuda Ansor selalu memainkan peran penting. Dalam era pra kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan misalnya, dikenal Resolusi Jihad. Laskar-laskar NU menjalankan Resolusi Jihad itu. Kemudian, dalam peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru, NU juga berada di garda terdepan dalam menghadapi PKI. Pada saat Orde Baru berjalan, NU berada di belakang.
“Pada masa reformasi, KH Abdurrahman Wahid menjadi presiden. Jadi, kader NU dan Ansor tidak perlu berkecil hati. Nasab NU adalah nasab pejuang. Banyak pahlawan nasional dari kalangan NU,” sebutnya.
Gus Jazil berharap Gerakan Pemuda Ansor harus siap menghadapi setiap perubahan. Menurut Gus Jazil, masa pandemi Covid-19 ini akan memicu percepatan perubahan. “Ansor harus mempersiapkan diri menghadapi perubahan yang ada. Masa pandemi ini agar menjadi momentum bagi kita untuk semakin solid. Mudah-mudahan Ansor berada di depan,” harapnya.
Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada kader Ansor juga dihadiri Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Banten, Ahmad Nuri, Sekretaris PW GP Ansor Banten, Khoirun Huda, AKBP IIn Fauzi (Kasubdit Sunlunkum Bidkum Polda Banten).