TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Prof Dr Ir Fadel Muhammad menyerahkan 1.708 paket Yimelu kepada warga Gorontalo di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Banten, dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1442 H. Penyerahan paket Yimelu berupa sembako ini merupakan tradisi di Gorontalo menjelang bulan puasa.
“Sebanyak 1.708 paket kita serahkan kepada mereka yang layak mendapat bantuan sembako,” kata Fadel Muhammad usai menyerahkan secara simbolik paket Yimelu di Masjid Darussalam, Patra Kuningan, Jakarta, Jumat (9/4/2021). Penyerahan paket Yimelu berupa sembako ini dihadiri Hanah Hasanah serta pengurus Lamahu, dan perwakilan (Pilar) komunitas Gorontalo di Jabodetabek dan Banten.
Fadel Muhammad menjelaskan Yimelu merupakan tradisi rakyat Gorontalo menyambut bulan Ramadhan. “Kebiasaan masyarakat Gorontalo kalau menyambut Ramadan disebut Yimelu. Artinya, mengumpulkan sesuatu yang dilakukan bersama-sama kemudian diberikan kepada orang-orang dhuafa dan pantas menerima,” ujarnya.
Dia juga mengungkapkan saat menjadi Gubernur Gorontalo membagikan ribuan paket Yimelu berupa sembako kepada masyarakat. “Karena itu, tradisi ini dilakukan setiap tahun menjelang bulan Ramadhan. Tahun depan kita usahakan memberikan paket Yimelu ini lebih banyak lagi kepada warga Gorontalo di Jabodetabek,” kata Fadel yang juga Ketua Umum Lamahu periode 2020 – 2025.
Kepada warga penerima paket Yimelu, Fadel Muhammad berpesan agar masyarakat Gorontalo yang berada di Jabodetabek bisa bersyukur mendapatkan paket ini. “Kita juga mengharapkan warga Gorontalo di Jabodetabek bisa menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan dengan tenang dan khidmat,” tutur mantan Gubernur Gorontalo dua periode ini.
Selain membagikan paket Yimelu, Fadel menyebutkan ada berbagai kegiatan lain menyambut bulan Ramadhan seperti ceramah-ceramah agama melalui daring atau webinar, buka puasa bersama secara terbatas, dan pemberian bantuan-batuan kepada masyarakat menjelang Idul Fitri. “Jadi meski masih pandemi, kita tetap melaksanakan berbagai kegiatan. Namun kegiatan nanti lebih banyak secara online atau melalui webinar dengan ceramah tokoh-tokoh agama,” katanya.(*)