TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mengajak warga nahdliyin untuk bersama-sama bergotong royong mewujudkan pembangunan Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Gresik. Menurutnya, pembangunan RSNU Gresik merupakan cita-cita lama yang sudah saatnya diwujudkan secara bersama-sama.
”Ayo kita selalu bangga dan berbahagia sebagai warga NU, dan mari kita wujudkan Rumah Sakit Nahdlatul Ulama di Cerme, Gresik, itu cita-cita lama. Mudah-mudahan ini terkabul sebab NU memang harus berjuang untuk punya rumah sakit,” ujar Gus Jazil saat menghadiri acara halalbihalal di Kantor MWC NU Menganti, Gresik, Jumat (13/5/2022).
Gus Jazil optimistis dengan gotong royong seluruh warga nahdliyyin, khususnya di Kabupaten Gresik, cita-cita besar agar warga nahdliyin Gresik segera memiliki rumah sakit sendiri bisa segera terwujud.
”Langkah awal untuk membangun fisiknya ayo bareng-bareng. Sekarang sudah punya tanah, nanti saya yakin sebentar lagi bangunan akan berdiri,” katanya.
Namun, menurutnya selain persoalan pembangunan fisik RS, hal yang harus dipersiapkan dengan matang yakni bagaimana manajemen rumah sakit nantinya ketika bangunan fisiknya sudah berdiri. Sebab, selama ini NU belum memiliki kultur manajemen rumah sakit yang sangat baik.
”Tapi kita tidak boleh putus asa. Itu bagian dari rahmat Allah, kita buat rumah sakit ayo, universitas ayo, itu bagian dari perjuangan NU,” tuturnya.
Menurut Gus Jazil, sebenarnya urusan kesehatan adalah tugas pemerintah yang diatur dalam undang-undang bahwa pemerintah memiliki kewajiban untuk menyehatkan warganya.
”Termasuk dalam hal pendidikan, itu tugas pemerintah minterno (membuat pintar) warganya. Tapi kalau nggak ada NU dan Muhammadiyah, ya nggak bisa,” tuturnya.
Gus Jazil mengatakan, warga NU harus bersyukur, berbahagia, bangga, dan harus tertawa sekeras-kerasnya karena negeri ini bisa kuat, kokoh berkat NU.
”NU tidak hanya mengobati batuk karena sakit, tapi yang mengobati bangsa ini ya NU. Bayangkan kalau NU ”batuk” terhadap bangsa ini, bisa hancur bangsa ini kalau tiba-tiba NU tidak bilang ’NKRI harga mati’, tapi bilang ’NKRI musuh kita’, berat,” katanya.
Oleh sebab itu, kata Gus Jazil, warga NU harus berbahagia meskipun kerap kali harus melakukan iuran setiap ingin membuat kegiatan, seperti ketika ingin mendirikan rumah sakit.
Disisi lain, kata Gus Jazil, ada satu pekerjaan rumah lain yang harus dilakukan warga Nahdliyin yakni bagaimana melakukan pemberdayaan ekonomi umat. Sebab, di NU banyak orang pintar, banyak pula ahli ibadah. Namun, tidak cukup banyak orang NU yang bisa dikatakan kaya secara materi.
”NU ini kurangnya cuma satu, kurang uang sehingga kalau ada pilihan politik, misalnya mau nyalon bupati, masalahnya cuma di duit. NU tidak pernah berkhianat kepada bangsa ini. Tak pernah ngomel-ngomel. NU harus dikuatkan ekonominya,” tuturnya.
Cara yang bisa dilakukan untuk penguatan ekonomi warga NU, kata Gus Jazil, yakni melalui jalur pemberdayaan ekonomi masyarakat.
”Ini tugas kita bersama-sama. Dan untuk sampai jalur itu secara cepat, tidak ada jalan lain, satu-satunya lewat jalur politik. Kalau ingin cepat mengatur negara, lewat jalur politik. Makanya, NU di setiap kontestasi politik selalu jadi rebutan,” urainya.
Wakil Ketua Umum DPP PKB ini juga mengajak para tokoh yang ada di NU yang ada di pemerintahan atau legislatif agar bisa membantu anak warga NU bisa melanjutkan pendidikan di bidang kedokteran. Sebab, selama ini masih minim anak warga NU yang bisa melanjutkan pendidikan di bidang kedokteran.
”Jarang sekali anak-anak panjenengan semua yang sekolah kedokteran. Tolong dikasih kuota khusus anak-anak NU bisa kuliah kedokteran, dibantu diberikan semacam komitmen,” harap Gus Jazil. (*)