News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketua MPR RI Bamsoet Dukung Kerjasama Perkuat Industri Pertahanan

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat menerima jajaran LIG Nex1 Asia and Oceania Office, di Jakarta, Senin (25/7/2022).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI sekaligus Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia Bambang Soesatyo mendukung upaya LIG Nex1 sebagai salah satu industri pertahanan Korea untuk meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak di Indonesia guna memperkuat kemajuan industri pertahanan Asia.

Sehingga berbagai negara di kawasan Asia tak perlu terlalu bergantung kepada industri pertahanan dari kawasan lainnya.

Mengingat LIG Next1 telah membangun kerjasama dengan berbagai pihak di Indonesia. Antara lain kerjasama dengan Polri sejak tahun 2006 untuk memperkuat sistem komunikasi Bhabinkamtibmas melalui penyediaan radio PRC-999KE. Serta kerjasama dengan TNI AU sejak tahun 2014 untuk memperkuat Chiron (Short Range Missile).

"Industri pertahanan Indonesia saat ini terus menggeliat, baik dari sisi pelaku usaha swasta maupun dari sisi pemerintah. Terlebih dengan telah diresmikannya Defend ID sebagai holding BUMN Industri Pertahanan. Indonesia dan Korea bisa menjadi mitra strategis yang kuat dalam memajukan kawasan Asia sebagai pusat industri pertahanan dunia," ujar Bamsoet usai menerima jajaran LIG Nex1 Asia and Oceania Office, di Jakarta, Senin (25/7/2022).

Jajaran LIG Nex1 Asia and Oceania Office yang hadir antara lain, Chairman Koo Bonsang, Director Han Gilsu, General Manager Lee Osung, Senior Manager Hong Jungki, serta LIG Nex1 Marketing Manager Windya.

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, proyeksi pasar industri pertahanan kawasan Asia sangat besar. Untuk kawasan Asia Tenggara saja, diproyeksikan bisa mencapai USD 35 miliar. Sementara untuk kawasan Asia Pasifik, diperkirakan mencapai USD 533 miliar atau lebih dari Rp 6 ribu triliun.

Potensi tersebut tidak boleh hanya dinikmati oleh pelaku industri pertahanan dari luar Asia. Melainkan harus turut dinikmati oleh industri pertahanan Asia sendiri.

"Indonesia dan Korea telah sukses membangun kerjasama dalam memproduksi pesawat tempur generasi 4,5 KF-21 Boramae. Proyek yang dibangun sejak 6,5 tahun lalu ini telah sukses melaksanakan uji coba terbang pertamanya beberapa hari lalu di Bandar Udara Sacheon, Korea. Keberhasilan tersebut menjadi penanda bahwa antara Indonesia dengan Korea telah memiliki visi dan misi yang sama dalam hal memperkuat industri pertahanan nasionalnya masing-masing," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini menerangkan, berbagai produk kedirgantaraan yang dikembangkan LIG Nex1 antara lain sistem elektronik presisi canggih, termasuk rudal, sistem senjata bawah air, radar, peperangan elektronik, avionik, sistem komunikasi taktis, sistem kendali tembakan, sistem tempur angkatan laut, dan elektro-optik.

LIG Nex1 juga menjadi salah satu pemasok utama sistem senjata untuk Angkatan Bersenjata Republik Korea, serta pengekspor sistem senjata internasional.

"Selain membangun kerjasama memproduksi berbagai kebutuhan militer dan kedirgantaraan, Indonesia dan Korea melalui LIG Nex1 juga bisa membangun kerjasama alih transfer teknologi. Sehingga industri pertahanan Korea dan Indonesia bisa saling menguatkan satu sama lain," pungkas Bamsoet. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini