Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum mengakhiri pidato soal munculnya kontroversi atas draf RUU Keistimewaan Yogyakarta, secara khusus Presiden SBY mengimbau kepada seluruh rakyat Yogyakarta untuk tenang dan bertindak jernih.
"Semuanya kembali tenang serta kembali berpikir dan bertindak jernih. Saya harap semua menghormati proses dan mekanisme pembuatan undang-undang ini. Silakan menyampaikan masukan, rekomendasi. Kalau untuk pemerintah, silakan kepada menteri dalam negeri, atau kepada saya sekalipun," kata presiden saat menyampaikan pidatonya di Istana Negara, Kamis (2/12/2010).
"Khusus saudara-saudara kami masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta, saya menaruh hormat dan terimalah salam saya. Sebagai kepala negara, saya menghormati Daerah Keistimewaan Yogyakarta. UU yang tengah kita rancang ini untuk menghormati saudara semua, warga DIY. Untuk memberikan kepastian," tuturnya.
Dikatakan SBY, kepastian untuk mewadahi keistimewaan Yogyakarta dalam undang-undang akan dikeluarkan. Secara khusus pula, SBY menyatakan ingin menyelesaikan masalah ini dengan baik.
"Dan atas musibah bencana Gunung Merapi kemarin, saya juga tetap ingin memastikan, dengan kebersamaan kita, agar langkah-langkah rehabilitasi dan rekontruksi, pascaletusan dapat kita laksanakan dengan baik," presiden mengharapkan.(*)
SBY Imbau Rakyat Yogyakarta Tenang
Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Juang Naibaho
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger