News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

SBY vs Sultan

Senyum Sri Sultan untuk SBY

Editor: Kisdiantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penghargaan Satyalencana Pembangunan di Bidang Pendidikan kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada puncak peringatan Hari Guru Nasional 2010 dan HUT ke-65 PGRI di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Kamis (2/12/2010) malam.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rachmat Hidayat

TRIBUNNEWS.COM
--TAK Hanya para 'pemburu' berita saja yang menanti-nanti momen ini. Seluruh guru, juga tamu undangan hadir pada puncak peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2010 dan HUT ke-65 PGRI di Stadion Tenis Indoor, Gelora Bung Karno Senayan, Kamis (02/12/2010) malam seakan menanti momen pertemauan antara Raja Yogya, Sri Sultan Hamengkubuwono X dengan Presiden SBY.

Tentu saja, yang paling ditunggu adalah momen saat Sri Sultan dan Presiden SBY saling bertatap muka. Keduanya akhirnya bertemu. Sri Sultan adalah orang pertama yang disalami SBY sebagai kepala daerah penerima Satya Lencana Pembangunan Bidang Pendidikan dalam acara itu. Kebetulan, Sri Sultan berdiri paling ujung di antara yang lain.

Apa ekspresi keduanya,  saat saling bertatapan singkat itu. Sri Sultan memberikan senyum hangat kepada presiden, keduanya, sesaat kemudian saling bertatapan. Dari kejauhan terlihat, Presiden SBY juga sempat tersenyum sambil menepuk lengan tangan Sri Sultan. Inilah momen penting dalam acara itu.

Selain Sri Sultan, Presiden SBY juga memberikan penghargaan kepada Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo. Yang lain,  Bupati Sleman, Bupati Buol Sulawesi Tengah, Bupati Kudus serta Bupati Demak. Kemudian,  Bupati  Bangka Belitung, dan Bupati Jayapura, Provinsi  Papua.

Penghargaan  diberikan kepada empat guru dan empat kepala sekolah serta  dua pengawas berprestasi.

Sebelumnya, kepada wartawan, Sri Sultan menyatakan enggan untuk berbicara panjang lebar lagi terkait dirinya yang seakan 'berpolemik' dengan Presiden SBY terkait Draft RUU Keistimewaan Yogyakarta.

"Tidak baik berdebat dengan sesama pejabat. Apalagi dengan rakyat. Saya sudah mengeluarkan pernyataan secara substansial, ya udah selesai. Sekarang tiap hari ada di tivi, itu pembangan saja. Tapi saya jangan suruh berdebat, itu tidak baik," kata Sri Sultan.

"Jadi, saya tidak akan pernah lagi mau berkomentar. Entah Sultan, entah pejabat apalagi dengan presiden, itu tidak baik berdebat. Sesama pemimpin itu tidak boleh, njeh. Jadi mohon maaf," ujarnya lagi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini