Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dosen-dosen Universitas Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah mengaku, dbuatsibuk setelah kepolisian menangkap pemimpin Bom Serpong, Pepi Fernando. Apalagi, Pepi diketahui menyelesaikan pendidikannya pada tahun 2002 di Fakultas Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
"Dosen-dosen sedang sibuk ditanya oleh masyarakat soal ini. Bagaimana dulu si Pepi. Tapi saya kira tidak pernah ada ketakutan," kata Dosen Hukum dan Syariah UIN, Ismail Hasani di Cangkir Cafe, UIN, Tangerang, Kamis (28/4/2011)
Peneliti SETARA Institute itu yakin pamor UIN tidak akan hilang hanya karena kasus Pepi semata. Hal itu dikarenakan Mahasiswa UIN berjumlah puluhan ribu dan Pepi hanya salah satunya saja. Ismail juga mengaku institusi tempatnya mengabdi tidak pernah mengajarkan pandangan-pandangan yang intoleransi.
"UIN Jakarta adalah kampus pembaharu yang menyebarkan pkiran progresif," katanya.
Ketika ditanya masyarakat tentang Pepi, Ismail mengaku mudah menjawabnya. "Saya kira mudah, ketika ditanya kurikulum kita mengatakan kita tidak memproduksi kader teroris,"ujarnya.
Dosen-dosen UIN Sibuk Ditanya Soal Pepi Fernando
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Ade Mayasanto
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger