Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus mendukung dan memiliki keberanian untuk menghadapi penanganan kelompok radikal dan terorisme yang terjadi di Indonesia. Aparat keamanan tidak bisa sendirian menangani aksi teror di Tanah Air.
”Butuh keberanian pimpinan tidak bisa polsek atau polisi sendirian menghadapi kelompok radikal maupun terorisme,“ kata Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan dalam diskusi publik Indonesiana bertajuk Mengupas Radikalisme di Sekitar Kita-Langkah Bersama Mengembalikan Iklim Toleransi di Indonesia di Universitas Paramadina, Rabu (4/5/2011)
Meski demikian, Anies melihat adanya upaya pembiaran dari kepolisian dalam penanganan kelompok radikal dan terorisme. Oleh karenanya perlu adanya perlindungan secara politik dari Presiden karena pelaku teror terorganisir secara baik.
”Tidak bisa, kalau tidak ada perlindungan politik dari Presiden karena pelaku teror diorganisir secara lengkap,“ imbuhnya.
Selain itu, Anies mengkhawatikan adanya operasi intelijen yang melibatkan aktivitas keagamaan di Indonesia seperti yang terjadi di luar negeri.
"Terus terang saya khawatir aktivitas-aktivitas keagamaan yang dicampur dengan operasi-operasi intelijen. Di Afghanistan kita sudah lihat itu sudah terjadi di Lebanon sudah terjadi juga. Di Irak juga sudah terjadi," katanya.
SBY Harus Berani Tangani Terorisme dan Radikalisme
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Ade Mayasanto
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger