News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Demokrat Pecah

Politisi Berinisial A Dibalik SMS Fitnah SBY

Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Ade Mayasanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ramadhan Pohan, Wakil Sekjen Partai Demokrat

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rachmat Hidayat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat sudah menengarai seorang politisi berinisial A bertanggungjawab atas SMS fitnah terhadap SBY. Politisi berinisial A ini melakukan sms fitnah terhadap SBY di tengah-tengah polemik tentang mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin.

"Dia adalah seorang politisi berinisial A, orang lama tapi pemain baru. Saya tak bisa sebutkan dari partai mana. Yang jelas, kami sakit hati, dan kami akan buat perhitungan dengan dia," kata Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan kepada Tribunnews.com di Jakarta, Senin (30/5/2011).

Menurutnya, politisi ini sudah melayangkan pernyataan perang, bukan hanya terhadap SBY. Perang ini pun berlaku untuk Partai Demokrat sebagai institusi politik.

"Dia sudah terang-terangan jual. Berarti, kita siap beli," ujarnya seraya mendukung langkah SBY yang menantang si pengedar sms fitnah untuk tampil terbuka, dan ksatria.

"Saya setuju dengan pernyataan Pak SBY. kalau memang berani, silahkan tampil terrbuka secara ksatria," ungkapnya.

Ramadhan menambahkan, cara-cara yang dilakukan politisi A ini sangat canggih. Mulai dari SMS fitnah, sampai dengan menggoyang dengan mengobrak-abrik Demokrat, dengan meminjam kader Demokrat sendiri.

"Orang-orang di internal Demokrat, juga dipakai untuk menjatuhkan Demokrat. Kemudian, memakai cara-cara meminjam komentar-komentar dari para politisi lain. Tunggu saja, kita akan hadapi cara-cara dia," urainya.

Menanggapi hal tersebut, Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo menyarankan, Presiden Yudhoyono untuk menggunakan jasa Polri, Badan Intelijen Negara (BIN) dan BAIS negara menelusuri, dan menyelidiki sosok pengedar sms fitnah tersebut.

"Jadi, tidak usah mengalih-alihkan isu," sergahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini