Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kementerian ESDM, Surono meminta masyarakat sekitar Gunung Soputan, Provinsi Sulawesi Utara agar tidak beraktifitas pada radius sekitar 6 km dari puncak Gunung Soputan.
Hal ini guna menghindari ancaman guguran lava dan awan panas guguran.
Rekomendasi ini dikeluarkan PVMBG terkait dengan meningkatnya status gunung tersebut menjadi Siaga (Level 3).
Kementerian ESDM melansir, sejak 21 Juni hingga 2 Juli 2011, aktivitas kegempaan Gunung Soputan cenderung menunjukkan peningkatan kegiatan vulkanik yang signifikan.
Berdasarkan hasil analisis pemantauan kegempaan dan visual, maka terhitung tanggal 2 Juli 2011 pukul 23.00 Wita status kegiatan Gunung Soputan dinaikkan Siaga ke Waspada (Level IV).
Disebutnya, PVMBG akan terus melakukan pemantauan secara intensif guna mengevaluasi kegiatan Gunung Soputan.
"Tingkat kegiatannya dapat diturunkan/dinaikkan sesuai dengan tingkat kegiatan dan ancamannya," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Gunung Soputan merupakan gunung berapi strato yang terletak pada posisi geografis 01°06' 30" Lintang Utara dan 124°44' 00" Bujur Timur.
Secara administratif berada di Kabupaten Minahasa Salatan dan Minahasa Tanggara, Provinsi Sulawesi Utara.
Ancaman bahaya letusan Gunung Soputan bagi penduduk relatif kecil, karena permukiman dan aktivitas penduduk terdekat berjarak 8 km dan puncak.
Tercatat pada Juni 2008, terjadi luncuran awan panas mencapai 6.5 km dari puncak. “Ancaman terbesar di daerah perkemahan (Camping Ground) dl lereng timurlaut berjarak sekitar 3 sampai 4 km dari puncak Gunung. Soputan,” tambah Surono.