TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak Istana Kepresidenan melalui Staf Khusus Presiden bidang Informasi, Heru Lelono, yakin tidak banyak yang berpendapat bahwa Presiden SBY habis energi hanya karena mengurusi Mantan Bendahara Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.
"Namun bahwa kasus Nazaruddin menambah beban pikiran SBY, adalah benar," kata Heru ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu (13/7/2011).
Sebelumnya Politisi Partai Hanura Syarifuddin Sudding menilai Presiden SBY terlalu banyak menghabiskan energinya mengurusi Nazaruddin ketimbang mendahulukan tugasnya sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
"Saya kira sangat prihatin dan sesalkan katakanlah Presiden yang urusi kepentingan umum dan rakyat justru lebih banyak urusi Partai Demokrat," kata Syarifuddin hari ini.
Menurut Heru, ini membuat beban pikiran SBY bertambah karena kebetulan Nazaruddin adalah anggota Partai Demokrat dimana SBY adalah Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.
"Menurut saya ada pihak yang memang sengaja membebankan kasus Nazaruddin kepada SBY untuk kepentingan politik tertentu," kata dia.
Ditegaskan kalau terbukti yang melakukan kejahatan adalah Nazaruddin maka alangkah tidak adilnya kalau hal itu dibebankan kepada SBY.
"Makanya kalau tidak melakukan kejahatan, sebaiknya Nazaruddin segera memenuhi panggilan aparat. Kalau semakin ingkar, maka kecurigaan atas kejahatannya semakin membesar," ujar Heru.
Heru menjelaskan pernyataan langsung diberikan SBY kemarin karena menilai pemberitaan dan pembicaraan publik sudah berkembang tidak sehat dan pemberitaan seolah telah membuat kesimpulannya sendiri-sendiri.
"Hal tersebut dilakukan malahan untuk mengurangi tekanan dan beban pikiran yang bisa saja terjadi. SBY bisa saja beberapa waktu terakhir ini beban pikirannya bertambah, namun konsentrasi kerjanya sebagai Presiden samasekali tidak terganggu," ujar Heru.
Menurut Heru, pernyataan SBY kemarin membuat publik termasuk kader partai Demokrat seharusnya memahami bahwa masalah organisasi partai harus diselesaikan oleh pengurus dengan bijak dan segera.
"Harus dipisahkan antara urusan partai dan urusan dalam menjalankan amanah rakyat. Bahkan SBY sempat meminta maaf kepad rakyat karen harus memberikan pernyataan kemarin. Artinya kader-kader partai Demokrat sebaiknya jangan melahirkan masalah dan jangan ada pihak-pihak yang malah memperkeruh kasus ini untuk kepentingan politik, sehingga SBY tidak perlu meluangkan waktu ekstra seperti kemarin," ujar Heru.