Laporan Wartawan Tribunnews.com Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapten Inf Tasman, perwira menengah di jajaran Kodam VII Cendrawasih, Papua yang tewas akibat tindak kekerasan di Papua ternyata memang dari kecil sudah bercita-cita menjadi seorang TNI.
Ia termasuk prajurit yang loyal terhadap institusi TNI. Mengawali karirnya, Kapten Tasman bertugas di Kesatuan Polisi Militer di Solok, Sumatera Barat. Pria kelahiran Sumatera Barat ini merupakan putra dari pasangan M Noer dan Taramah.
Setelah lama bertugas di Padang, akhirnya ia dialih tugaskan menjadi Pasukan Pengawal Presiden (Paspampres) di Jakarta. Setelah lulus pendidikan perwira, Tasman pun ditugaskan di jajaran Kodam VII Cendrawasih, Papua.
"Sudah sejak enam tahun lalu, ia bertugas di Papua," kata sepupu Kapten Tasman, Donny saat ditemui di TMP Bahagia Ciledug, Tangerang, Rabu (24/8/2011).
Awalnya Donny tidak tahu bila Tasman di Papua memang dialih tugaskan menjadi anggota kesatuan Kodam VII Cendrawasih, Papua. "Saya kira awalnya hanya diikutkan untuk operasi saja," katanya.
Memang dari kecil Kapten Inf Tasman bercita-cita ingin menjadi seorang TNI. "Ia memang dari kecil sudah bercita-cita menjadi anggota TNI," kata kakak kandung almarhum, Hj Dahniar. "Alhamdulliah cita-citanya sudah tercapai saat ini," tambah Dahniar.
Semasa kecil, almarhum memang sosok orang yang pandai bergaul dan cenderung selalu terbuka. "Dia adalah anak laki-laki satu-satunya. Ia pandai bergaul, ramah, dan terbuka di keluarga, termasuk kepada saya," ungkapnya.
Sebelumnya, Kapten inf Tasman bin M Noer tewas dengan kondisi mengenaskan, yakni leher belakang ditebas dengan parang. Jenazah ditemukan Selasa (23/8/2011) pukul 07.00 WIT di Jalan Baru, Campwolker, Perumnas 3, Kelurahan Yabansai, Distrik Heram, Papua. Anggota bimbingan mental Kodam Cendrawasih tersebut dibantai usai mengatar istrinya ke sekolah untuk mengajar.