News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Papua Memanas

Gita KDI: Tinjau Ulang Kontrak Karya PT Freeport

Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gita KDI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa,  Gitalis Dwinatarina atau dikenal Gita KDI berharap kepada para generasi muda NU untuk mengingat peristiwa  bersejarah 22 Oktober 1945 silam.

Sekaligus, katanya, meminta kepada pemerintah memberikan catatan tertulis pada sejarah Indonesia tentang peran besar Nahdlatul Ulama pada waktu itu dalam menegakkan NKRI. 

"Momentum Hari Pahlawan 10 November ini mari, kita berjihad. Jihad dalam arti yang sebenarnya yaitu membumikan empat  pilar Kebangsaan, salah satunya mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujarnya di DPR, Senin (14/11/2011).

Gita kemudian angkat bicara, menanggapi persoalan Freport. Politisi PKB ini menegaskan, kontrak karya antara pemerintah Indonesia dan PT. Freport tidak mencerminkan nilai yang terkandung dalam UUD 45, tidak melindungi tumpah darah Indonesia, memajukan Kesejahteraan Umum, juga nilai yang terkandung dalam Pancasila.

"Salah satunya, kemanusiaan yang adil dan beradab dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Saatnya pemerintah meninjau ulang kontrak karya tersebut," tegasnya.

Ditegaskan, terjadinya perang pertempuran 10 November di Surabaya yang dipelopori Bung Tomo, waktu itu sebagai kader IPNU saat itu, mayoritas besar warga nahdliyin menjadi pejuang mengusir penjajah dari bumi Indonesia.

Diawali dengan terjadinya peristiwa yang terkenal dengan nama Resolusi Jihad, yaitu, sambung Gita lagi, perintah perang yang dikeluarkan oleh pendiri Nahdatul Ulama Kiai Hasyim Asy’ari untuk melawan penjajah demi keutuhan NKRI.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini