Komandan Brimob Bantah Tudingan Jaksa Agung soal Kepung Kejagung saat Usut Kasus Timah
Jaksa Agung ST Burhanuddin mengungkap ada oknum anggota Brimob yang terlibat dalam pengepungan kantor Kejaksaan Agung saat pengusutan korupsi timah.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dankorbrimob Komjen Pol Imam Widodo menjelaskan terkait oknum Brimob yang dituding telah mengepung kantor Kejaksaan Agung saat pengusutan kasus korupsi timah tidak benar.
Tudingan itu disampikan oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin saat RDP dengan Komisi III DPR RI kemarin.
Baca juga: Pakai Seragam Loreng, Kapolri dan Wakapolri Kompak Hadiri HUT ke-79 Korps Brimob Polri
“Sudah dijawab Pak Kapolri pada saat RDP kita ini sama sebetulnya nggak ada yang superior tapi saling menguatkan yang menjadi prioritas dari pada bangsa ini semua kementerian lembaga saling memperkuat,” kata Imam di Gedung Satya Haprabu Mako Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (14/11/2024).
Menurutnya, hal tersebut hanyalah sebagai framing.
Baca juga: Tanggal 14 November 2024 Memperingati Hari Apa? Ada HUT Brimob dan Hari Diabetes Sedunia
Komjen Imam kembali menuturkan bahwa pengepungan itu tidak sesuai yang ditudingkan.
“Nggak ada, itu framing aja sebetulnya tidak ada yg lain-lain,” imbuhnya.
Dankorbrimob juga tidak menjelaskan lebih lanjut apakah akan membicarakan persoalan ini langsung dengan Jaksa Agung.
“Brimob ini kan kepolisian jadi kita tidak berdiri sendiri bagian dari kepolisian negara RI apa yanf menjadi statement Bapak Kapolri itu yang kita laksanakan,” tambah Imam.
Sebelumnya, Jaksa Agung ST Burhanuddin mengungkap ada oknum anggota Brimob yang terlibat dalam pengepungan kantor Kejaksaan Agung saat pengusutan kasus korupsi timah.
Burhanuddin dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, menjawab pertanyaan anggota Komisi III Benny K Harman yang meminta kejelasan mengenai insiden tersebut.
“Pengepungan Kejaksaan Agung dilakukan, jujur saja, dilakukan oleh oknum Brimob,” ujar Burhanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu (13/11/2024).
Pihaknya menyerahkan oknum Brimob yang terlibat kepada Mabes Polri dan tidak lagi memantau perkembangan kasus.
Baca juga: Situasi Masih Mencekam Dalmas dan Brimob Bersiaga di Teluknaga Tangerang
Dalam rapat itu, Benny K Harman meminta penjelasan lebih lanjut mengenai peristiwa yang terjadi pada saat itu.
Benny juga mengingatkan tentang insiden penguntitan yang melibatkan dua anggota Densus 88 terhadap Jaksa Agung Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Ariansyah di sebuah restoran di Cipete, Jakarta Selatan, pada 19 Mei 2024.
“Kami mohon penjelasan yang pertama adalah kalau bisa kami dijelaskan apa ceritanya kantor Kejaksaan Agung itu dikepung oleh pasukan coklat,” katanya
“Cokelat atau Brimob? Sampai saat ini belum ada penjelasan, hanya muncul berita di publik kemudian bersalaman lalu selesai. Tapi apa peristiwa sesungguhnya publik ingin mendapatkan penjelasan sejelas-jelasnya,” ungkap Benny.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.