Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemenkumham menegaskan tidak akan memberikan fasilitas khusus kepada tersangka kasus suap cek pelawat Nunun Nurbaeti. Kakanwil Kemenkum HAM DKI Jakarta, Taswem Tarif menyatakan dia tidak akan ragu-ragu mencopot Kepala Rutan Pondok Bambu bila terbukti memberikan fasilitas kepada istri Adang Darajatun itu.
"Kalau itu tidak ada yang aneh-aneh, kalau ada yang aneh-aneh saya akan copot. Ya benar saya tidak akan ragu-ragu. Tidak ada keraguan bagi saya untuk copot siapapun juga," ujar Taswen didampingi Karutan Pondok Bambu Herlin Candrawati di Rutan Pondok Bambu, Jakarta, Minggu (11/12/2011).
Ia pun menegaskan bahwa hari ini tidak ada jadwal kunjungan tahanan. Taswen mengaku hanya penyidik dari KPK yang mengantarkan Nunun ke Rutan Pondok Bambu. "Tidak ada (keluarga), saya subuh-subuh sudah ke sini," katanya.
Sementara itu mengenai ruang tahanan Nunun di Mapenaling (Masa Pengenalan Lingkungan), seorang petugas jaga mengatakan di blok tersebut hanya terdapat dua petugas. Tidak seperti penjagaan tersangka suap Wisma Atlet, Muhammad Nazarudin ketika di Rutan Mako Brimob.
Penjagaan untuk Nunun tidak secara ketat. Dua sipir berjaga di depan ruang tahanan dengan meja yang telah tersedia. "Tidak pakai senjata laras panjang tapi dijaga di depan ruang tahanan," kata penjaga tersebut.
Penjaga tersebut mengatakan dalam ruangan Edelweis hanya terdapat kasur tipis dan kipas angin. Ia pun sempat melongok istri Adang Darajatun itu.
"Tadi saya nengok masih tidur, nggak berani melihat lama, soalnya (istri) mantan pejabat polri sih," tukasnya.