News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nunun Tertangkap

Nunun Berkasur Tipis Bersama 33 Tahanan

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersangka penyuapan, Nunun Nurbaeti (kerudung abu-abu), dilindungi petugas saat dibawa ke dalam Kantor KPK, Sabtu (10/12/2011). Nunun di tangkap di Thailand setelah berbulan-bulan menjadi buronan interpol. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Rutan Klas II A Jakarta Timur memastikan tersangka kasus suap cek pelawat, Nunun Nurbaetie tidak mendapatkan fasilitas khusus.

Nunun ditempatkan di kamar Mapenaling (Masa Pengenalan Lingkungan) Pavilium Edelweis berukuran 5,7mX4m. "Tidak ada fasilitas, cuma kasur dan busa tipis saja sama satu bantal," kata Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham, Sihabuddin di Rutan Pondok Bambu, Jakarta, Minggu (11/12/2011).

Sihabuddin menjelaskan kapasitas ruangan yang ditempati oleh Nunun sebenarnya untuk 15 orang. Namun, sebanyak 33 tahanan kini menghuni ruangan itu bersama Nunun.

Istri Politisi PKS Adang Darajatun itu kini saatu ruangan dengan tahanan umum yang juga baru masuk ke Rutan Pondok Bambu. "Nanti mungkin seminggu atau 10 hari baru dipindahkan," ujar Sihabuddin.

Mengenai penjagaan khusus, Sihabuddin menyatakan tidak ada. "Tidak ada, itukan cuma satu pavilium," tukasnya.


Nunun diketahui ditangkap otoritas Thailand pada  Rabu 7 Desember 2011.Sebelumnya, kepolisian setempat sudah memiliki data-data tentang Nunun dari informasi yang disebar Interpol. Awal pertama kali KPK berkoordinasi dengan pihak Thailand pada semester pertama tahun 2011.

Sejak Nunun ditetapkan sebagai tersangka, KPK mengirimkan red notice kepada Interpol lewat Mabes Polri. Dari Interpol lalu diteruskan ke seluruh negara, termasuk Thailand. Setelah ada kabar Nunun di Negeri Gajah Putih itu, KPK melakukan permohonan ekstradisi lewat KBRI di Thailand.


Nunun terbilang lihai dalam pelariannya di luar negeri sehingga sulit tertangkap kendati namanya sudah masuk daftar buronan di 188 negara anggota Interpol. Bahkan, Ketua KPK Busjro Muqoddas menyebut Nunun dilindungi kekuatan besar sehingga sulit tertangkap.

Sabtu (10/12/2011) sore, Nunun Nurbaeti tiba di  di Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 18.45 dengan menggunakan pesawat Garuda nomor penerbangan GA867 melalui terminal 2E.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini