TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tersangka kasus dugaan suap cek perjalanan, Nunun Nurbaeti, dilarikan ke Rumah Sakit Abdi Waluyo tanpa sepengetahuan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad. Belum ada laporan mengenai hal ini ke pimpinan KPK.
"Saya belum dapat kabar, saya belum dilapori," kata Ketua KPK, Abraham Samad di Jakarta, Sabtu (24/12/2011) sore.
Hingga kini, pimpinan KPK belum mendapat informasi dari penyidik soal kondisi Nunun sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
"Saya sudah berusaha (hubungi penyidik), tapi sedang di lapangan, mungkin memantau," kata Abraham.
Menurutnya, jika memang Nunun tiba-tiba tidak sadarkan diri dan perlu dilarikan ke rumah sakit, KPK pasti mengizinkan demi alasan kemanusiaan.
Secara terpisah, Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha mengatakan, bahwa ada pihak KPK yang mendampingi Nunun di Rumah Sakit.
Seperti diberitakan sebelumnya, Nunun Nurbaeti, tersangka kasus dugaan korupsi cek perjalanan Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004, sakit lagi. Sejak Jumat (23/12/2011), Nunun dirawat di RS Abdi Waluyo, Menteng.
"Kemarin sore, Ibu Nunun dibon KPK dari Rutan Pondok Bambu untuk berobat. Sejak kemarin, Ibu Nunun dirawat di RS Abdi Waluyo," ungkap Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana, Sabtu (24/12/2011).
"Silakan tanya ke KPK karena kemarin dibon KPK dengan alasan sakit," ujar Denny, ihwal sakitnya Nunun.