TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Timwas Century DPR, Bambang Soesatyo (Partai Golkar) mengungkap, Timwas akan fokus pada dua informasi tambahan hasil audit investigasi lanjutan Century soal PT MNP dan politisi HEW.
Bambang menyebut dua temuan BPK itu dapat mengungkap hubungan istimewa pemilik Bank Century dan HEW serta nasabah besar bank tersebut dan PT MNP, penerbit koran yang kental warna partai tertentu.
"Nanti, dari pendalaman temuan tersebut akan diketemukan 'motif' nya. Apakah benar bailout BC untuk penyelamatan ekonomi nasional atau penyelamatan dana nasabah besar di bank tersebut yang hampir mencapai Rp 2 triliun," kata Bambang, Senin (26/12/2011).
Bambang memberikan argumen, jika bank itu ditutup nasabah besar tersebut hanya mendapat penjaminan sesuai UU Rp 2 miliar. Bambang menjelaskan, seperti yang sudah diduga sebelumnya, laporan BPK tentang audit forensik jauh panggang dari api. Dari judul laporan, sudah tampak BPK kurang percaya diri.
"BPK menulis Laporan Audit Investigasi Lanjutan dan bukan Laporan Audit Forensik. Investigasi dan forensik saja sudah sesuatu yang berbeda. "Saya menduga ketidak percayaan diri itu disebabkan karena tiga orang penanggung jawab tim, yakni: Nyoman Wara, Novy Gregory Antonius dan Harry Purwaka tidak mempunyai kulaifikasi sebagai auditor forensik. Karena mereka tidak mempunyai sertifikat CFE (Certified Fraud Examiner)," Bambang menandaskan.